Asal Usul Desa Tanah Periuk Musi Rawas, Berawal dari Perang Saudara, Berebut Lahan Kekuasaan
Desa Tanah Periuk di Musi Rawas terbentuk dari awal mula perang saudara.-Ilustrasi-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:42.605 Jemaah Haji Indonesia Sudah Pulang ke Tanah Air
Apa itu Kepunan? Sampai sekarang orang menyebut, Kepunan istilah apabila kita disiapkan makanan atau minuman tapi kita tidak memakan atau meminumnnya.
Konon menurut mitos jika kita Kepunan maka akan mendapatkan kesialan.
Setelah perang selesai, kemenangan ada dipihak Ulak Kebur Tanjung Kemoneng, wilayah Lubuk Kupang tetap tidak bisa meluas dari batas ketentuan Depati Jalak Rogong.
Beberapa tahun kemudian Depati Jalak Rogong meninggal dunia. Kondisi ini membuat Desa Ulak Kebur Tanjung Kemoneng tidak aman lagi.
BACA JUGA:Kain Tenun Serat Nanas dari Prabumulih, Bikin Jatuh Hati Pertamina EP
Bahkan menurut cerita, kala itu mahluk halus selalu bergentayangan mengganggu penduduk.
Selanjutnya penduduk Ulak Kebur Tanjung Kemoneng pindah ke utara desa Lubuk Mati di aliran Sungai Kelingi.
Tapi sayangnya di tempat pemukiman yang baru ini tidak aman pula
Menurut cerita di tempat yang baru itu mahluk halus menyerupai manusia selalu mengganggu pendatang baru dan bermacam-macam tingkahnya untuk menakuti penduduk.
BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2023 di Muratara Dimulai, 7 Pelanggaran ini Disanksi Berat
Kemudian mereka pindah lagi kearah Selatan untuk mencari tempat pemukiman baru.
Tidak beberapa lama mereka berjalan kerah Selatan diantara rombongan, ada yang menemukan sebuah benda.
Setelah diperiksa ketua rombongan, ternyata benda yang ditemukan itu adalah tanah liat putih.
Tanah ini bisa dibuat periuk dan alat-alat rumah tangga lainnya.Setelah diuji coba ternyata memang benar tanah liat putih tersebut bahan untuk dibuat periuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: