Idul Adha 1444 H Berpotensi Berbeda, Ketua PP Muhammadiyah Berikan Penjelasan

Idul Adha 1444 H Berpotensi Berbeda, Ketua PP Muhammadiyah Berikan Penjelasan

Logo Muhammadiyah--

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID – Hari Raya Idul Adha 1444 H atau 2023, berpotensi berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah

Apalagi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha 1444 H (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Syamsul Anwar mengatakan Muhammadiyah dalam menetapkan awal bulan Qomariah, termasuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah tidak berdasarkan pada penampakan.

Akan tetapi berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit, yakni matahari, bumi, dan bulan.

BACA JUGA:Ada Kemungkinan, Idul Adha 1444 H Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda

“Jadi posisinya, bukan nampak dan tidaknya. Jadi itu yang penting,” ujarnya dikutip dari Suara Muhammadiyah, Jumat 5 Mei 2023.

Prof Dr H Syamsul Anwar menjelaskan kemungkinan terjadinya perbedaan Zulhijah, disebabkan perbedaan kriteria.

Pemerinta menurut kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore (MABIMS) tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan untuk elongasi (jarak bulan dan matahari) 6,4 derajat.

“Itu kriteria MABIMS untuk hilal dapat dilihat. Kalau kriteria itu belum terpenuhi, berarti tidak dapat dilihat,” jelasnya. 

BACA JUGA:Ini Dasar Muhammadiyah Tentukan Lebaran Idul Fitri 1444 H, Termasuk Ramadhan dan Idul Adha

Karena belum dapat dilihat, maka menurut kriteria MABIMS keesokan harinya belum terpenuhi syarat untuk memasuki bulan baru. 

“Sedangkan menurut kriteria Wujudul Hilal yang tidak berpatokan kepada penampakan yaitu tidak terlihat dan terlihatnya, maka keesokan harinya sudah memasuki bulan baru,” katanya.

Demikian pula Bulan Zulhijah yang terjadi perbedaan penetapan. Muhammadiyah lebih dulu memasuki Bulan Zulhijah, sedangkan kriteria MABIMS belum memasuki Bulan Zulhijah. 

“Jadi itu perbedaannya,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: