Viral! Kasus Serius, Video KKB Saling Serang dan Bunuh Tapi Netizen Indonesia Malah Komentar Bercanda

Viral! Kasus Serius, Video KKB Saling Serang dan Bunuh Tapi Netizen Indonesia Malah Komentar Bercanda

Viral video KKB saling bunuh. Kasus serius, tapi netizen Indonesia malah komentar bercanda. foto: tangkapan layar TikTok @ Warta Kota/sumeks.co. ---

PAPUA, LINGGAUPOS.CO.ID - Viral di media sosial (medsos) video Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saling serang dan bunuh.

KKB Papua terbelah menjadi dua kubu dan kedua kubu KKB Papua tersebut saling serang serta saling bunuh.

Kedua kubu KKB tersebut saling baku tembak di Kampung Julukoma, Distrik Beoga Kabupaten Puncak Papua Tengah.

Akibat dalam peristiwa ini sejumlah anggota KKB dikabarkan tewas dan sejumlah orang luka-luka.

BACA JUGA:Viral! Perkara Perbedaan Idul Fitri 1444 H, Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

Kasus serius tapi netizen Indonesia malah banyak yang komentar bercanda. 

Bahkan nama Kak Seto disinggung, dan ditanya ada dimana?

Ya, video pentolan KKB Papua terbelah, saling serang dan bunuh beredar luas di media sosial.

Bentrok berdarah antara kelompok Lewis Kogoya dengan kelompok Jhoni Botak.

BACA JUGA:Istri Bongkar Perselingkuhan Virgoun, Bahkan Sebut Nama Pelakor

Bentrok ini dipicu ketersinggungan kelompok Lewis Kogoya atas ucapan Jhoni Botak yang menyebut kelompok Lewis sebagai teroris, atau Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP).

Hal ini dipicu aksi kelompok Lewis Kogoya yang melakukan penembakan terhadap pesawat Asian One di bandara Beoga.

Tudingan Jhoni Botak itu membuat Lewis Kogoya naik pitam dan melakukan penembakan.

Sebelum terjadi bentrok, Lewis Kogoya menjebak Jhoni Botak untuk datang ke Beoga dengan membawa amunisi. 

BACA JUGA:Pengguna Tiktok Sebut Gubernur Sumatera Selatan, Telat Datang ke Lokasi Salat Id

Nah, saat bertemu di Beoga ini kelompok Lewis Kogoya melampiaskan kemarahannya dengan menembak Jhoni Botak. 

Dikutip dari TikTok @ Warta Kota, peristiwa bentrok yang berujung penembakan itu terjadi di Distrik Beoga, kabupaten Puncak Papua Tengah pada Kamis, 20 April 2023.

Video ini banyak menuai respon netizen yang rata-rata menyatakan syukur KKB saling bentrok antar sesama. Mereka juga mempertanyakan siapa yang merekam kejadiaan berdarah itu. 

Bahkan Komnas HAM pun ikut disentil netizen.

BACA JUGA:Usai 'Bercerai' dengan Gerindra, ini Isi Surat Sandiaga Uno untuk Prabowo

Diantaranya akun @Hitamsaja yang mempertanyakan kemana aja Komnas HAM: “Hai komnas ham kemana kau, lihat ini”

Akun @Mpped09 menilai bentrok antar KKB ini bagus untuk NKRI: “Nah, kabar baik untuk NKRI” 

Sedangkan akun @Pandita malah bertanya-tanya siapa yang merekam aksi ini: “kameramennya siapa ya”.

Begitu juga aku @Riza A Ridha menilai bahwa bentrok antar KKB ini membuat Komnas HAM bingung: “Komnas HAM pun bingung”.

BACA JUGA:Rektor UNJ Berang, Ada Peneliti BRIN Halalkan Darah Warga Muhammadiyah, Padahal Idul Fitri

Begitu juga akun @Kaprodi_Ai: “Ham bingung bela yg mana”.

Nah, @ESTES mengaku heran dengan komentar netizen yang sepertinya tidak serius menanggapi video itu: “Ini kasus serius loooh, tapi yang komennya pada bercanda”.

Akun @Adnan dyh mengaku sudah melihat video tersebut di salah satu akun YouTube: dh nonton yt digbos.

@sansan kipz: Bagus malah

BACA JUGA:Selain Puasa Ramadan, Berikut 9 Puasa Sunah dan Keutamaannya, yang Terakhir Paling Unik

@Saya: Komnas ham lg merenung

@pagardawa: Kak seto dimana

@Tiger Tarigan: biar Nyaho kelen sama kalian.

@Fitriawan629: komnas ham masih mikir

BACA JUGA:3 Keutamaan Puasa Syawal Setelah Ramadan dan Idul Fitri, Berikut Tata Caranya

@kampret: “keren..ini baru jago”.

@bocah edan 87: Komnasham kirim langsung kestu biar bisa melerai.

Alasan KKB di Papua Sulit Diberantas

Pria berkacamata ini ungkap alasan mengapa KKB di Papua sulit diberantas.

BACA JUGA:Hukum dan Ketentuan Puasa Sunah Syawal, Serta Niat, Kamu Wajib Tahu

Namun alasan yang diuraikan pria di akun TikTok @kevin ini langsung menuai tanggapan netizen. 

Katanya, ada yang kurang. Yaitu soal HAM atau Hak Azasi Manusia.

Dijelaskan pria itu bahwa KKB di Papua sulit diberantas karena: 

Pertama, memanfaatkan taktik perang geografis, ini tu mirip case jalan perang Vietnam lawan Amerika di tahun 1970-an.

BACA JUGA:Momen Idul Fitri, Sandiaga Uno Kunjungi 4 Pimpinan Parpol, Ternyata ini yang Dibicarakan

Dimana Vietnam menang perang lawan Amerika (Serikat). 

Padahal secara teori Amerika Serikat lebih kuat dari sisi persenjataannya. 

Itu dikarenakan tentara Vietnam sangat menguasai peta hutan di wilayah mereka. 

Itulah yang terjadi pada KKB mereka bisa hidup, bahkan sampai berbulan-bulan di hutan Papua yang ganas..

BACA JUGA:Viral! Terlambat Datang Salat Idul Fitri, Walikota Disoraki Warga Hingga Turun dari Mimbar

Kemudian mereka dilindungi tokoh lokal, ternyata ada beberapa masyarakat disana yang masih suka memberikan perlingungan pada mereka.

Tujuannya untuk menyamar menjadi warga lokal.  Itulah yang menyulikan aparat melakukan aksi penangapan...

Yonce Lokbere Punya Banyak Nama

Yonce Lokbere ternyata punya banyak nama.

BACA JUGA:Ternyata Keluarga Pasien Ngamuk di RSUD Rupit Muratara Sudah Sering Terjadi, Dokter Jaga Juga Pernah Dipukul

Catatan kejahatan pun banyak. Dia bahkan ikut membakar pesawat Susi Air yang berujung penyanderaan pilotnya.

Nama lainnya atau julukannya Yonce, Yomce, Tomse, bahkan Paken Lokbere.

Nah, nama-nama lainnya ini terkadang membingungkan, namun TNI-Polri sudah lama memetakan sepak terjangnya. Hingga akhirnya dia tertangkap awal April 2023.

Nah, ditangkapnya Yonce ini membuat panglima KKB, Egianus Kogoya marah besar. Sebab, pasokan logistik dan senjata semua dipercayakan pada Yonce. 

BACA JUGA:Hari Kedua Lebaran Idul Fitri 1444 H, Sandiaga Uno Resmi Pamit Tinggalkan Gerindra

Aksi kejahatan Yonce diantaranya, 2021 membakar camp Dolarossa;

Dia ikut menyerang Satgas Yonif Raider 700 di kawasan Mapenduma;

7 Juni 2022, Yonce diduga terlibat penembakan di lapangan terbang Kenyam. Pesawat SAM AIR PK-SMG saat itu ditembaki; 

Tahun 2023, Yonce terlibat pengancaman belasan pekerja pembangunan puskesmas di Paro 5 

BACA JUGA:Antisipasi Arus Balik Lebaran 1444 H, Kapolri Siapkan Skema One Way Hingga Halim

Ikut pembakaran pesawat serta penyanderaan pilot Susi Air di Distrik Paro tanggal 7 Februari.

Aksi ini diikuti dengan penyanderaan pilot Selandia Baru, Philip Mark Merthens.

Wajar Egianus Kogoya Marah Besar 

Wajar saja panglima KKB Egianus Kogoya marah besar. Ternyata Yonce Lokbere, pria yang ditangkap TNI-Polri di Papua awal bulan lalu, punya peran penting dalam aksi keji Kogoya.

BACA JUGA:Disayangkan, Saat Idul Fitri Warga Justru Rusak RSUD Rupit

Tangan kanan panglima itu paling piawai mengumpulkan logistik dan senjata selama ini bagi komplotan mereka di hutan Papua. Dengan tertangkapnya Yonce maka pasokan senjata KKB Papua terputus. Wajar kalau kemudian panglima Egianus Kogoya mengambil inisiatif menyandera pilot Susi Air.

Tujuannya untuk menjadikan pilot itu sebagai ‘tameng manusia’, mengingat kekuatan Kogoya mulai melemah.

Diakui Kombes I Gusti Gede Era Adhinata bahwa Yonce yang punya peran mengumpulkan logistik, logistik, bahan makanan serta menjaga markas kelompok Kogoya selama ini.

Kunci Yonce Lokbere

BACA JUGA:646 Narapidana yang Dapat Remisi Hanya 12 Orang yang Bebas, Kok Bisa?

Peluru Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tak habis-habis. Kuncinya ada pada Yonce Lokbere.

Siapa dia? Yonce adalah pentolan. Egianus Kogoya, orang kepercayaan yang baru saja ditangkap TNI, awal bulan April 2023.

Dari Yonce inilah akan bisa dapat informasi dari mana banyak peluru mereka, siapa yang pasok!

Diketahui, Yonce tertangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

BACA JUGA:Ini Tips Mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H Bersama Keluarga

Saat ditangkap Yonce menyimpan banyak amunisi dan senjata.

Yonce Lokbere sukses diciduk dalam Operasi Damai Cartenz 2023.

TNI dan Polri juga mengamankan senjata api dan ribuan butir amunisi.

Peralatan perang lengkap disita dari Yonce, ada banyak senjata. 

BACA JUGA:Didoakan yang Terbaik! Anies Baswedan Dapat Restu Ibu untuk Nyapres 2024

Jenis AR 15, GLM dan FN.

Berikut ribuan amunisi, diantaranya 360 butir amunisi kaliber 5,56 mm, termasuk peluru GLM (granat).

Ditambah lagi, 20 butir amunisi HS-9, termasuk 14 magasin senapan dan 5 alat komunikasi berupa HT. 

Disamping itu ada juga teropong, satu unit handphone satelit, dan 2 ribu butir amunisi senapan angin.

BACA JUGA:Salat Idul Fitri 1444 H di Masjid Agung As Salam Lubuklinggau, ini Pesan Walikota

Penangkapan itu dibenarkan Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes I.G.G. Era Adhinata.

Heran Pelurunya Nggak Habis-habis

Seperti diberitakan, seorang pria berkacamata mengenakan hodie mengaku terheran-heran, OPM dan KKB yang ingin merdeka dari NKRI itu pelurunya gak habis-habis.

“OPM bertahun-tahun pelurunya nggak habis-habis, isi ulang dimana?”, ujarnya bertanya.

BACA JUGA:Jangan Coba Terima Gratifikasi Hari Raya Idul Fitri! Ini Peringatan Keras KPK ke Pejabat Negara

Video pria ini diawali dengan sekilas aksi demo pemuda Papua diatas kendaraan menyanyikan lagu “Papua Bintang Kejora”.

Liriknya seperti ini:

“Papua bukan merah putih..

Papua bukan merah putih..

BACA JUGA:Tanggapi Pencapresan Ganjar, Prabowo: Gerindra Capreskan Saya

papua bintang kejora.. 

bintang kejora..”.

Video pria mengenakan baju biru itu pun dimulai.

“Aneh ya Papua punya tambang emas terbesar ketiga di dunia…,” kata pria yang belum diketahui namanya siapa.

BACA JUGA:Ucapkan Idul Fitri 1444 H, Gus Yaqut Ajak Masyarakat Digdayakan Diri

Terpantau sumeks.co, Jumat, 21 April 2023 video itu diunggah akun TikTok @Penghuni Tetap, dengan Judul: “Papua Merah Putih Apa Bintang Kejora Nih?”.

Pria tadi melanjutkan komentarnya: 

“Tapi Papua dan Papua Barat sekaligus jadi provinsi paling miskin nomor 1 dan 2 di Indonesia…” ungkapnya.

“Mungikin itu jadi alasan kenapa nyanyian-nyanyian itu tadi ada dari warga Papua… “, tudingnya.

BACA JUGA:9 Tradisi Lebaran Idul Fitri, Nomor 6 Bisa Uji Nyali, Nomor 8 Paling Dinanti Anak-anak

“Yok la ditaruh dulu senjatanya.. 

ngobrol diajak dialog…”, kata pria ini memberi saran.

“Lagian kok ya bisa itu OPM selama bertahun-tahun pelurunya itu ada terus…”

“Isi ulang dimana?”, tandasnya.

BACA JUGA:Yang Lagi Mudik Lebaran Idul Fitri Sebaiknya Pulang Sebelum Tanggal Ini, Kenapa? Simak Alasannya

Philips Max Diapit Gerombolan KKB

Beredar video pilot pesawat Susi Air PK-BVY, Capten Philips Max Marthen bersama anggota KKB pimpinan (panglima) Egianus Kogoya. Dia minta agar Indonesia mengakui Papua sebagai negara yang merdeka.

Entah kapan video ini dibuat? Namun video ini sudah tersebar di dunia maya dan terpantau hari ini, Jumat 21 April 2023.

Tampak dalam video itu, Philips, WNA asal Selandi a Baru mengunakan bahasa Indonesia meminta pemerintah RI mengakui kemerdekaan Papua.

BACA JUGA:Tahun Ini Tol KapalBetung Didominasi Kendaraan Mudik Lebaran Idul Fitri dari Lampung ke Palembang

Pilot Philips Max Marthen terlihat menoleh pada panglima KKB itu beberapa kali, dan hanya mengucapkan kalimat singkat. 

Panglima Wgianus Kogoya mengaakan akan membebaskan pilot jika papua diakui merdeka.

Fokus Misi Pembebasan Pilot Susi Air

Christina Aryani minta TNI fokus misi pembebasan pilot Susi Air yang disandera KKB Papua.

BACA JUGA:Biar Nggak Kena Macet, Ingat Ini Jam Ramai Kendaraan di Tol KaPalBetung saat Mudik Lebaran Idul Fitri

“TNI tidak terpancing ambil langkah yang berlebihan di Papua,” tegas anggota Komisi I DPR RI itu, dikutip dari Antara.

Diketahui, kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah menyerbu pasukan TNI di Mugi-man, Nduga. Satu anggota TNI gugur.

“Fokus pada misi pembebasan pilot Susi Air,” pinta Christina Aryani lagi.

Tak lupa pula TNI harus bebaskan prajurit yang kemungkinan disandera KKB, dan misi selamatkan prajurit yang masih hilang dan evakuasi.

BACA JUGA:Menteri Agama RI Tegaskan Idul Fitri Muhammadiyah dan Pemerintah Hanya Shalat Id-nya yang Berbeda

Christina Aryani minta TNI tidak terpancing untuk mengambil langkah serang berlebihan.

“Fokus pada upaya pembebasan sandera, penyelamatan prajurit yang hilang,” ulangnya. 

“Serta proses evakuasi,” tambah Christina di Jakarta, Rabu, 19 April 2023.

Sementara itu, Panglima TNI minta pasukannya siaga tempur.

BACA JUGA:PDIP Usung Ganjar Pranowo Sebagai Capres, Berikut Komentar Puan Maharani

Itu perintah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk anggota TNI di daerah-daerah rawan teror KKB atau kelompok separatis teroris (KST), Minggu, 15 April 2023.

Paska serangan itu, satu prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin gugur.

Prajurit ini dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna.

Tiga prajurit lainnya terluka tembak. Satu prajurit luka-luka karena terjatuh. 

BACA JUGA:Salat Idul Fitri 1444 H yang Dilaksanakan Muhammadiyah di Musi Rawas Kondusif

Empat prajurit terluka telah dievakuasi pada Selasa, 18 April 2023.

“Untuk daerah tertentu (yang rawan, red), kami ubah jadi operasi siaga tempur,” cetus Panglima.

Di Natuna ada operasi siaga tempur laut, dan disini ada operasi siaga tempur darat. 

Maksudnya, ada peningkatan dari yang tadinya soft approach saat hadapi serangan seperti yang terjadi 15 April 2023 lalu.

BACA JUGA:Megawati Tunjuk Ganjar Pranowo Sebagai Calon Presiden PDIP, Puan Kemana?

“Tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur,” kata Laksamana Yudo di Papua, Selasa, 18 April 2023.

Naluri tempur para prajurit harus diperkuat, lanjut Panglima TNI, sehingga pasukan siap berhadapan dengan KKB.

Christina Aryani juga minta Panglima TNI mempertimbangkan kembali penggunaan istilah ‘siaga tempur’. 

"Istilah ini menimbulkan efek ketakutan di masyarakat,” ungkapnya.

Meskipun, katanya, sudah ada penjelasan bahwa kebijakan ini hanya diberlakukan di daerah-daerah rawan.

Christina Aryani yakin TNI-Polri dapat mengatasi situasi di Papua. Lewat evaluasi terukur, tanpa ada istilah siaga tempur. 

"Tanpa istilah siaga tempur, saya yakin TNI dan Polri bisa mengatasi situasi ini,” katanya yakin.(sumeks.disway.id)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: