TNI Tidak Takut dengan Gerombolan KKB, Turunkan Bantuan Tempur Kekuatan Maksimal ke Papua
![TNI Tidak Takut dengan Gerombolan KKB, Turunkan Bantuan Tempur Kekuatan Maksimal ke Papua](https://linggaupos.disway.id/upload/e695369127558f3daf91c9122d8101ac.jpg)
Panglima TNI memerintahkan menurunkan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal ke Papua untuk melawan KKB -Dokumen-disway/DNN
BACA JUGA:Maknai Ramadan & Nuzulul Quran, BSI Bagi THR ke 2.222 Anak Yatim
Mengenai kabar penyerangan di Pos Mugi tersebut disampaikan melalui laporan kepada Panglima Divisi Kostrad-1 yang tersebar ke kalangan wartawan di Papua dan Jakarta.
Dalam laporan itu disebutkan serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, terjadi sekitar pukul 16:30 waktu Nduga.
"Penyerangan dilakukan terhadap Tim Badak-1, Badak-3, Candraca-2, Candraca-11 di Pos Mugi dengan KSTP (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) saat pembersihan daerah di wilayah Mugi-Mam," tulis laporan tersebut.
Adapun mengenai kerugian personel akibat penyerangan mematikan itu sebanyak 36 orang, terdiri dari 20 anggota YR 321/GT dan sebanyak 16 personel Kopassus.
BACA JUGA:Sah! Muhammadiyah Tentukan 1 Syawal 1444 H Tanggal 21 April 2023
"Keterangan: sembilan orang (personel) diduga tertangkap KSTP, 6 orang meninggal dunia, dan 21 orang belum diketahui," bunyi laporan tersebut.
Berdasarkan laporan tersebut, disebutkan sebagian Tim Gabungan melarikan diri dengan berpencar.
"Tim Gabungan terpencar sehingga menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra-1," demikian isi laporan itu.
Adapun terkait dengan sembilan personel TNI yang disandera, menurut laporan tersebut, diketahui dari kontak radio HT Channel KSTP di Pos Mugi.
BACA JUGA:Bareng Muhammadiyah, Ini Negara-negara yang Rayakan Idul Fitri pada 21 April 2023
Dalam kontak radio tersebut, dikatakan kelompok separatisme menyampaikan kepada TNI tentang keberadaan para tawanan yang disandera tersebut.
Ini 9 orang teman mu mau diambil atau tidak?," isi kontak radio yang disebutkan dalam laporan tersebut.
Hingga saat ini, disebutkan dalam laporan itu upaya mengevakuasi personel TNI yang gugur belum dapat dilakukan lantaran kondisi cuaca.
"Proses evakuasi belum dapat dilakukan dikarenakan cuaca hujan dan kabut," demikian isi aporan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id