Ini Dasar Muhammadiyah Tentukan Lebaran Idul Fitri 1444 H, Termasuk Ramadhan dan Idul Adha

Ini Dasar Muhammadiyah Tentukan Lebaran Idul Fitri 1444 H, Termasuk Ramadhan dan Idul Adha

Dewan Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan lebaran Idul Fitri 1444 H jatuh pada 21 April 2023-ilustrasi-Jambi Independent--

BACA JUGA:MUI Ungkapkan Kemungkinan Ada Perbedaan Penetapan Waktu Idul Fitri 1444 H

Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( &--07” 48' dan 1-110” 21' BT )4012 00' 25" (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. 

Lalu tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M dan Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M.

Selanjutnya Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M.

Sementara itu dalam hitungan Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS), Hari Raya Idul Fitri di Arab Saudi akan jatuh pada 21 April 2023.

BACA JUGA:Tips dari Kapolres Musi Rawas untuk Para Pemudik Idul Fitri 1444 H, Sangat Penting

Hitungan itu didasarkan dari awal Ramadan yang dimulai pada 23 Maret 2023. 

Sedang Ramadan 2023 akan berakhir pada 20 April 2023, karena puasa tahun ini hanya 29 hari.

"Ramadan dimulai 23 Maret 2023 dan berlangsung selama 29 hari," kata Kepala Dewan Direksi Emirates Astronomy Society AUASS Ibrahim Al Jarwan seperti dilaporkan Gulf News.

Karena itu, lanjut Ibrahim , hilal bulan baru nanti akan terlihat pada Selasa, 21 Maret 2023 pukul 21.23 waktu Arab Saudi.

BACA JUGA:Muhammadiyah Rayakan Idul Fitri 1444 H Lebih Dulu dari Pemerintah? ini Penjelasan Haedar Nashir

Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, pada 6 Februari 2023, menjelaskan Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023.

Dalam Konferensi Pers di kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta, Muhammad Sayuti menjelaskan, awal Syawal atau Idul Fitri yang ditetapkan Muhammadiyah dengan pemerintah kemungkinan berbeda.

Karena Muhammadiyah memakai hisab hakiki wujudl hilal, sementara pemerintah berpedoman pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

“Potensi perbedaan ada pada awal Syawal dan Zulhijah hal ini karena menurut kriteria MABIMS bulan bisa dilihat pada tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat,” jelasnya dikutip dari muhammadiyah.or.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: penetapan idul fitri