Warung Soto Legendaris Mas Didit Lubuklinggau, Ternyata Ini Keistimewaannya, Rugi Kalau Tidak Mencoba

Warung Soto Legendaris Mas Didit Lubuklinggau, Ternyata Ini Keistimewaannya, Rugi Kalau Tidak Mencoba

Warung Nasi Soto Mas Didit berlokasi di Terminal Simpang Periuk Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan menyajikan menu yang cukup khas. -Budi Black-LINGGAUPOS.CO.ID

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Pencinta kuliner di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan mungkin tidak ada yang tidak tahun dengan Warung Nasi Soto Mas Didit.

Dengan ciri khas bumbu rempah-rempah, menjamin rasa Soto Mas Didit tidak perlu diragukan lagi.

Sebab pemilik Warung Nasi Soto Legendaris Mas Didit tidak pernah mengurangi takaran bumbu kendati harga Sembako naik.  

Lokasinya Warung Soto Mas Didit berada di tengah Terminal Simpang Periuk Kota Lubuklinggau yang saat ini pengelolaannya diserahkan ke Kementrian Perhubungan Republik Indonesia.

BACA JUGA:Warga Lubuklinggau Harus Tahu 10 Fakta Tentang HokBen, 8 dan 9 Bikin Wow

Warung Soto Legendaris ini mulai beroperasi sejak 1999, dimana saat itu Terminal Simpang Periuk masih dikelola Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.

Jika melihat lokasinya, Warung Soto Mas Didit berada di lokasi yang jauh dari pandangan mata. Namun  usaha yang digeluti Saudi warga Jalan Amula Rahayu Kota Lubuklinggau setiap hari banyak dikunjungi pencinta kuliner.

Para penikmat menu Soto Mas Didit dulunya mayoritas para penumpang angkutan umum.

Baik mereka yang berdomisili di Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Mau Cicip Menu HokBen, Pakai Aplikasi ini Agar Dapat Diskon

Saudi, pemilik Warung Soto Mas Didit mengaku saat ini memiliki dua cabang warung soto di Kota Lubuklinggau.

Khusus warung soto di Terminal Simpang Periuk, dikelolanya sendiri.

Sedangkan cabangnya di Kelurahan Marga Mulya Kecamatan Lubuklinggau Selatan 1 dikeloa oleh istrinya.

“Mayoritas sekarang yang datang makan di sini (Warung Soto Mas Didit) masyarakat desa yang dulunya menggunakan angkutan di Terminal Simpang Periuk,” cerita Saudi kepada LINGGAUPOS.CO.ID.  

BACA JUGA:Ada di Lubuklinggau HokBen atau Hoka-Hoka Bento Ala Jepang, Ternyata Asli dari Indonesia

Saudi mengaku masih tetap bertahan berjualan di Terminal Simpang Periuk karena dirinya yakin, pelanggan masakannya akan tetap ada.

Walupun dalam sehari dirinya hanya mampu menjual lebih kurang 30 porsi dengan omset kotor Rp 300 hingga 450 ribu.

Dulunya sebelum pandemi Covid-19, Saudi mengaku bisa mengaku bisa menjual minimal 50 porsi dengan omset kotor lebih kurang Rp 750 Ribu  dalalam sehari.

Saudi menjamin menu yang disajikan khusunya Soto Babat bebas dari bahan pengawet.

Termasuk bumbu yang digunakan, Saudi selalu menjaga citra rasa yang khas di lidah pelangagnnya.

BACA JUGA:Geger, di Palembang Sumatera Selatan Ada Penanak Nasi Berisi 144 Butir Amunisi Senjata Api

Untuk satu porsi, Mas Didit mematok harga Rp 15.000 baik Soto Ayam maupun Soto Babat.  

“Dulu pada saat zaman Bupati pak Hendra Gunawan sering sekali borong Soto Babat kalau ada acara di rumahnya,” cerita Saudi.

Sebagai informasi Soto merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia dengan cita rasa gurihnya yang khas.

Makanan berkuah ini termasuk menu favorit masyarakat Indonesia yang dikonsumsi sehari-hari.

BACA JUGA:Pendaftaran PPS Masih 3 Hari Lagi, Segera Daftar di Aplikasi ini, Gajinya Lumayan

Apalagi jika dikonsumsi saat musim hujan, kuahnya yang hangat dan segar memberikan kenikmatan tersendiri.

Di Indonesia, terdapat berbagai macam olahan soto populer dengan bahan dan bumbu khas dan menggugah selera.

Salah satu sajian soto yang terkenal dan banyak diminati masyarakat adalah soto babat.

Sesuai dengan sebutannya, soto ini dibuat dengan campuran babat, yaitu jeroan sapi bagian lambung bertekstur kenyal.

BACA JUGA:2.811 Siswa SD dan SMP di Lubuklinggau Terima Seragam Sekolah Gratis

Bukan hanya daging babat, hidangan soto babat juga dilengkapi dengan berbagai bahan campuran lain seperti potongan tomat, daun bawang, hingga toge.

Berbagai bahan tersebut disajikan dengan nasi hangat kemudian disiram dengan kuah yang diolah dengan bumbu rempah khas bercita rasa gurih. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: