Jejak Teroris di Sumatera Selatan, Sudah 32 Orang Ditangkap, Berikut Datanya

Jejak Teroris di Sumatera Selatan,  Sudah 32 Orang Ditangkap, Berikut Datanya

Kolase grafis jejak terorisme di Sumatera Selatan dan sepeda motor pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung serta kondisi Polsek Astana Anyar setelah dibom --

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) juga memiliki sejarah dalam hal kasus terorisme. Dalam periode 2008 hingga 2022, sudah 8  kali penangkapan oleh Densus 88, dengan 32 tersangka yang diringkus.

Seperti diketahui delapan penangkapan itu, diawali pada Juni – Juli 2008 yakni penangkapan 10 orang tersangka jaringan Noerdin M Top dan Slamet Kastari.

Kemudian pada 14 Mei 2016, ditangkap dua orang teroris di Pasar KM 5 Palembang. Dua tersangka yang ditangkap adalah warga Pekanbaru, Riau.

Selanjutnya 17 Agustus 2017, ditangkapnya seorang warga OKU Selatan karena diduga pemasok senjata kepada kelompok teroris di Jawa Timur.

BACA JUGA:Tiga Polisi Jadi Korban Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung, Densus 88 Turun

Masih di 2017, sebanyak 12 orang tersangka terorisme ditangkap di OKU, Muara Enim, Ogan Ilir, Banyuasin dan Palembang. Ke-12 oreang ini diduga pemasok senjata ke kelompok JAK.

18 Mei 2018,  juga diciduk seorang tersangka teroris. Kemudian 2020 warga Talang Kelapa, Palembang ditangkap karena terlibat jaringan JI.

Selanjutnya 13 Desember 2021,  ditangkap empat orang terduga teroris, satu orang di Lubuklinggau dan 3 orang di Palembang.

Terakhir, 16 Agustus 2022, seorang warga Pagaralam ditangkap karena diduga terlibat jaringan Anshor Daulah (AD).

BACA JUGA:Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Mabes Polri: 1 Korban Tewas 7 Luka

Sementara itu, berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, seluruh kepolisian di Sumsel waspada.

Semua markas komando (mako), mulai mapolda, mapolrestabes/mapolres hingga mapolsek diperketat. Supaya tak kecolongan.

“Kantor polisi melayani. Kita tidak bisa melarang masyarakat datang. Namun, kewaspadaan terhadap orang dan barang yang masuk mako ditingkatkan,” ujar Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK MIK melalui Kabid Humas, Kombes Pol Drs Supriadi MM.

Ini diingatkan kepada semua satuan wilayah (satwil) hingga polsek. Untuk saat ini, belum dilakukan penebalan jumlah personel. Masyarakat juga diajak untuk lebih peduli lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: koran.sumeks.co