Ducati Naik Pitam : Gara-gara Dibilang 'Kamaruk'

Ducati Naik Pitam : Gara-gara Dibilang 'Kamaruk'

Joan Mir, Pembalap Suzuki.-foto : twitter motogp-

LINGGAUPOS.CO.ID - Tim Ducati di MotoGP 2022 memiliki 8 pembalap artinya mereka memenuhi sepertiga dari jumlah grid. Hal ini membuat pembalap dan penggemar MotoGP yang menyebut Ducati 'kemaruk'.

Beberapa pihak bahkan menyebut MotoGP menjadi 'DucatiGP' akibat banyaknya rider Ducati yang ada di lintasan. Namun, Manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi tak suka pada julukan ini, justru menyalahkan pabrikan lain karena tak mau menyuplai motor untuk tim-tim satelit yang membutuhkan.

BACA JUGA:SEA Games 2023 : Indra Sjafri Bakal Gantikan Shin Tae-yong

Ducati Corse tampaknya sudah muak pada tuduhan banyak pihak yang yakin mereka ingin memonopoli MotoGP dengan menurunkan delapan rider. Musim ini, Ducati ditinggalkan Esponsorama Racing, yang slotnya diambil alih oleh Mooney VR46 Racing Team.

Mereka juga kedatangan Gresini Racing yang pergi dari Aprilia Racing usai kolaborasi selama tujuh musim. Ditambah Ducati Lenovo Team dan Prima Pramac Racing, maka Ducati kini punya 4 tim dan 8 rider.

BACA JUGA:Erik Ten Hag : MU Dulu, Cristiano Ronaldo Belakangan

Tardozzi menyatakan Ducati menerima kedatangan VR46 karena rim Valentino Rossi itu gagal mencapai kesepakatan dengan Yamaha, sementara Gresini datang usai gagal mencapai kesepakatan dengan Aprilia dan Suzuki. Honda tegas hanya ingin berkolaborasi dengan LCR. KTM sendiri memilih setia kepada Tech 3.

Sebal Karena Pabrikan Lain Ogah Tambah Tim Satelit

Padahal, Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP sudah menyatakan bahwa target mereka pada 2022 adalah enam pabrikan peserta harus memiliki satu tim pabrikan dan satu tim satelit. Penolakan Aprilia dan Suzuki untuk memiliki tim satelit pun menjegal terwujudnya target Dorna.

BACA JUGA:Steven Gerrard Dipecat Aston Villa Usai Dibantai Fulham

Alhasil, jika Ducati tak menerima VR46 dan Gresini, maka MotoGP terancam kehilangan peserta tim.

"Saya harus memberikan klarifikasi soal ini. Soal delapan motor, kenapa pabrikan lain tidak mengajukan proposal untuk menurunkan motor tambahan?" ungkap Tardozzi lewat podcast 'Last on The Brakes' dengan berapi-api.

"Kami sebagai pabrikan, menurunkan delapan motor karena pabrikan lain tak mau punya motor tambahan. Jadi, bukan Ducati yang memaksa punya delapan motor. Kami begini karena pabrikan lain ogah menyediakan motor tambahan (kepada tim satelit)," lanjut eks pembalap WorldSBK ini.

BACA JUGA:Enam Rider Bisa Jadi Pemenang Baru di Sepang-Valencia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: