Ini Pengakuan Ketiga Tersangka Pembelian Solar Subsidi Secara Berulang di Lubuklinggau

Ini Pengakuan Ketiga Tersangka Pembelian Solar Subsidi Secara Berulang di Lubuklinggau

Tersangka kasus pembelian BBM Subsidi berulang saat diperlihatkan dalam Pers Rilis di Mapolres Lubuklinggau--

BACA JUGA:Imbas BBM Naik Giliran Minyak Goreng Juga Naik

Dari tersangka Marsudi alias Didin diamankan barang bukti  mobil Mitsubishi Kuda warna merah tua BG 1668 HN, yang juga menggunakan dua buah tanki masing-masing berisi 60 liter BBM jenis Bio Solar.

Sementara tersangka Hendri alias Hen ditangkap di Kelurahan Lubuk Kupang  Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau.

Polisi mengamankan barang bukti dari Hendri alias Hen, berupa mobil Isuzu Panther warna abu-abu BH 1765 CL dengan menggunakan tanki dimodifikasi dengan isi 60 liter liter BBM jenis Bio Solar.

Para tersangka ini, dijelaskan Kasat Reskrim diancam melanggar pasal 55 UU RI No.22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi sebagaimana telah diubah pada pasal 40 angka 9 Undang-undang RI nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Ketiga tersangka diancaman 6 tahun penjara,” kata Kapolres.

BACA JUGA:Asyik, 304.803 Warga Sumsel Terima BLT BBM

Menurut Kapolres, para pelaku diduga menyalahgunakan BBM subsidi. Mereka lakukan untuk memperkaya diri sendiri.

Dia mengatakan semestinya pembelian BBM Subsidi, sesuai aturan pertamina harus pakai aplikasi Mypertamina agar tidak terjadi penyelewengan. 

“Dari penyidikan para tersangka membeli solar Rp 6.800 per liter. Jika ada membayaran lebih dengan SBPU pasti kita tindak oknum SPBU-nya,” katanya.

Salah satu tersangka, Caca mengaku mengisi BBM solar dengan tanki truk modifikasi. Seharusnya satu tanki menjadi dua tanki. 

BACA JUGA:Asyik BSU Cair Rp 600 Ribu, Ida Fauziyah: Bukan Hoax Cek Rekening

“Kemaren sedang mengisi di SPBU Siring Agung. Solar tersebut untuk usaha sedot pasir galian C di Muara Kelingi (Musi Rawas). Itu usaha sendiri,” katanya.

Dia mengaku membeli solar dengan harga normal Rp6.800 per liter. Membeli dengan uang Rp 900ribu. “Dapatnya 120 liter lebih dikit,” katanya, saat dihadirkan dalam pers rilis. 

Dia mengaku, membeli BBM subsidi untuk keperluan usaha. Diakuinya pula jika membeli BBM non subsidi maka tidak dapat untung lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: