Ahmad Ferry Susanto Keluhkan All New Honda HR-V Miliknya yang Patah Stabilizer Bar, Padahal Baru 2 Bulan

Ahmad Ferry Susanto Keluhkan All New Honda HR-V Miliknya yang Patah Stabilizer Bar, Padahal Baru 2 Bulan

 

LINGGAUPOS.CO.ID -  Ahmad Ferry Susanto, warga Jalan Letkol Atmo, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, mengeluh.

 

Karena, mobil All New Honda HR-V kesayangannya mengalami patah stabilizer bar. Padahal mobilnya baru berusia sekitar 2 bulan. 

 

Dia membeli mobil tersebut di Honda Union Motor di Lubuklinggau, April 2022 lalu. Kala itu All New Honda HR-V, merupakan produk terbaru Honda.

 

Kejadiannya pada 10 Juni 2022 lalu. Ketika ia melakukan perjalanan dari Kota Lubuklinggau menuju Jakarta.

BACA JUGA:Mau Beli Pertalite atau Solar Harus Pake QR Code, Begini Mendapatkannya

 

“Saat itu saya sampai di Prabumulih, stabilizer bar, pada ban sebelah kiri, tiba-tiba patah sendiri,” cerita Ferry, Minggu (31/7/2022). 

 

Untungnya, saat berkendara ia melaju dengan kecepatan rendah. Sekitar 50 km/jam.

 

“Kan saya habis makan di Prabumulih, melanjutkan perjalanan tidak ngebut. Tiba-tiba bunyi ‘tang’. Saya kiranya menabrak motor,” ujarnya. 

 

Sesaat setelah kejadian, mobil All New Honda HR-V yang ia kendarai mengalami goyang. Sehingga ia menghentikan kendaraan untuk mengecek.

BACA JUGA:SMSI Tolak Pasal Krusial yang Potensial Lemahkan Kebebasan Pers

 

Setelah dicek ternyata bukan menabrak, melainkan stabilizer bar patah. Terpaksa ia copot.  Dia melanjutkan perjalanan tampa satu stabilizer bar. Sampai ke Jakarta. 

 

Saat perjalanan pulang, dia mengeluh ke Honda Union Motor Lubuklinggau.

 

“Pas pulang dari Jakarta saya menghubungi Kacab Honda Union Lubuklinggau. Saya diarahkan untuk membawa mobil ke dealer Honda di Palembang,” ceritanya. 

 

Dia mengatakan di Palembang, ia menuju dealer sesuai petunjuk Kacab Honda Union Motor Lubuklinggau.

BACA JUGA:HUT ke-50 Iropin Bagikan Kacamata Gratis

“Disana mobil saya dicek, karena dikira menabrak atau apa. Ternyata memang tidak ada menabrak sama sekali,” katanya. 

 

Waktu di Palembang pihak dealer memintanya untuk pulang dulu. Akhirnya ia pulang ke Lubuklinggau.

 

“Setelah 10 hari saya dipanggil lagi ke Palembang untuk datang ke dealer. Jadi saya pergi lagi ke Palembang masih tampa stabilizer bar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: