Dua Sekolah Jauh di Muratara Ditutup, Penyebabnya Harga Karet

Dua Sekolah Jauh di Muratara Ditutup, Penyebabnya Harga Karet

LINGGAUPOS.CO.ID - Dua sekolah kelas jauh di Muratara ditutup. Karena jumlah siswanya kian tahun kian berkurang. 

Kedua sekolah itu adalah SD Negeri Embacang lokal jauh Minak dan SD di Talang Unggar Rupit, Muratara.

Salah satu guru garis depan di Kabupaten Muratara, Koko Triantoro mengatakan saat ini SD Negeri Embacang lokal jauh Minak sudah tutup, karena tidak ada lagi murid yang mendaftar. 

"Karena tidak ada muridnya sekarang semua kegiatan dipindahkan ke SDN Embacang," ucapnya. 

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Minta PPPK Diberikan Pesangon

SD Negeri Embacang lokal jauh Minak, siswanya memang sedikit. Kondisi itu terjadi akibat mobilisasi penduduk yang tadinya berkebun di wilayah Minak, banyak pindah ke wilayah lain.

Tiap tahun jumlah siswa sekolah ini mengalami penurunan. Pada 2019 tercatat hanya ada 10 siswa, 2021 ada 7 siswa dan di 2022 tutup tidak ada siswa yang mendaftar.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili membenarkan jika aktivitas belajar mengajar di SDN Embacang lokal jauh Minak, saat ini sudah ditutup. 

"Semua kegiatan belajar saat ini sudah dikembalikan ke SDN Embacang karena di Minak siswanya tidak ada," ucapnya. 

BACA JUGA:Rencana Penghapusan Honorer, Wali Kota Lubuklinggau Katakan ini

Selain SD Negeri Embacang lokal jauh Minak, sekolah yang juga kekurangan siwa yakni SD di Talang Unggar, hanya dapat 3 siswa.

Di Minak, tidak tersedia sekolah dasar, bagi warga yang hendak melanjutkan sekolah lanjutan mesti kembali ke Desa Embacang maupun Noman. 

Wilayah Minak merupakan daerah terpencil berbatasan Desa Noman, Kecamatan Rupit dan Desa Embacang, Kecamatan Karang Jaya. 

Minak sebagai lokasi rompok berkebun karet. Tadinya ada sekitar 200 kepala keluarga yang mendiami wilayah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co