Mata Pilih di Muratara Turun Drastis
LINGGAUPOS.CO.ID – Mata pilih di Musi Rawas Utara (Muratara) turun drastis. Demikian diungkapkan Ketua KPU Muratara, Agus Mariyanto.
Agus mengatakan penyusutan mata pilih di Muratara mencapai 1.407 mata pilih, dari Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) sebelumnya.
Hal ini ditambahkan Agus diketahui sesuai dengan hasil rakor DPB sesuai dengan program nasional.
“Rakor ini, untuk melakukan pengecekan DPB tingkat kecamatan mulai dari dari NIK, KK dan tempat tinggal, alamat dan tanggal lahir," kata Agus Mariyanto.
BACA JUGA:Ulang Tahun Demo SPH, Gubernur dan Bupati Temui Pendemo
Dikatakannya, pada trwibulan I yakni Januari, Februari, Maret tercatat sekitar 145.622 DPB. Kemudian di triwulan II, April, Mei, Juni tercatat 144.215 DPB.
"Ada sekitar 1.407 penyusutan, faktor penyebabnya beragam seperti yang meninggal, data ganda, pindah alamat dan lainnya," ujarnya.
Dia mengatakan, penyusutan itu terlihat cukup signifikan dan menjadi anomali. Mengingat adanya data warga yang sudah lama meninggal, sedangkan surat akta kematiannya baru tercatat.
KPU Muratara, akan kembali melakukan koordinasi, mengingat kondisi ini akan menimbulkan perubahan potensi pemilih baru yang cukup besar.
BACA JUGA:Pemkab Muratara Komitmen Turunkan Angka Stunting
"Kemudian Kita akan melakukan perbaikan data, karena penentuan data itu dimulai ditingkat bawah," bebernya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Muratara H Akis Ropi Ayub, sempat mempertanyakan adanya perbedaan/penyusutan data TMS dan data potensi pemilih baru tersebut.
Pihaknya berharap, data temuan dari KPU RI itu, bisa diinformasikan lebih lanjut secara terperinci.
"Supaya Kita bisa sama-sama memantau, agar benar data yang ditetapkan menjadi DPB itu benar benar akurat," ucapnya.
Menurutnya, semua pihak harus ikut melakukan pengawasan terkait jumlah mata pilih khususnya di Wilayah Muratara. Menginggat, data itu secara otomatis akan mempengaruhi jumlah dapil dan lainnya.(cj13)
Artikel ini sudah tayang di sumeks.co dengan judul: Jumlah Pemilih di Kabupaten Muratara Menyusut Drastis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: