Politik Identitas, Masalah?

Politik Identitas, Masalah?

Oleh Wawan Sopiyan Suhu politik sebaiknya hangat tidak boleh dingin apalagi panas Untuk menjaga agar suhu politik tetap hangat tentu diskusi diskusi dan pergerakan aktor politik harus hidup di masyarakat sehingga ada pertukaran ide dan gagasan yang muncul ke permukaan Jika suhu politik dingin setidaknya menunjukan bahwa masyarakat apatis terhadap politik Padahal kenaikan iuran BPJS kenaikan harga bahan bakar minyak kenaikan biaya pendidikan dan hal lain yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak diputuskan oleh politikus Jika suhu politik panas tentu tak baik juga bagi kehidupan masyarakat gesekan yang berlebihan akan menimbulkan konflik sosial yang tajam dan meluas Dalam pengamatan penulis baik terhadap media cetak maupun media sosial baru baru ini bermunculan tulisan tentang hal hal yang berkaitan dengan politik lokal Hal ini menunjukan bahwa masyarakat baik dari kalangan akademisi pemuda jurnalis pegiat media atau kalangan lainnya masih peduli terhadap dunia perpolitikan Tulisan tulisan tersebut secara mengerucut membahas politik identitas ini bukan hal baru tapi tentang politik identitas hingga saat ini masih akan asyik asyik saja dibahas Dalam beberapa kegiatan riset politik di Musi Rawas Lubuklinggau juga Musi Rawas Utara bersama Rafflesia Riset Parameter maupun Indonesia Riset Global terkait dengan Politik Identitas angka angka yang muncul masih cukup tinggi Hal ini dinilai wajar dalam banyak hal terkait etnisitas misalnya seorang pemilih dengan etnis tertentu dominan memiliki kecenderungan untuk memilih calon dengan latar belakang etnis yang sama dengannya Fakta ini tentu tidak hanya ada di Lubuklinggau Musi Rawas dan Musi Rawas Utara hal ini juga terjadi pada wilayah lain Politik identitas masalah Untuk apa mempersoalkan politik identitas jika hal itu akan tetap ada dan tidak akan pernah hilang dari dunia ini Dari berbagai literatur yang penulis baca para ahli dalam berbagai diskusi dan tulisannya secara terang terangan mengatakan bahwa politik identitas akan tetap ada dan tidak akan hilang dari Indonesia Fenomena politik identitas ini tidak hanya terjadi di Indonesia di Negara lain juga terjadi Politik identitas sejatinya bukan untuk dihilangkan tetapi untuk dikelola secara baik ke arah hal hal yang positif Selama ini politik identitas dinilai berdampak negatif karena dianggap akan membuat gesekan antar etnis ataupun antar agama atau politik identitas dinilai hanya akan mengesampingkan pertarungan ide karena hanya akan mengedepankan ego etnisitas dan golongan Tetapi jika kita perhatikan secara menyeluruh prosesi prosesi pilkada bahkan pilpres mayoritas menimbulkan gesekan Tetapi selama prosesi prosesi itu berjalan sesuai aturan main aparat penegak hukum menjalankan tugasnya secara professional kondisi hangatnya suhu politik tidak akan meningkat menjadi panas Pemilihan Joko Widodo Jokowi sebagai calon presiden Kyai Makruf Amin sebagai cawapres adalah sebuah fenomena politik identitas Jokowi dengan seluruh identitas yang melekat pada dirinya dianggap layak untuk dijadikan sebagai calon Presiden waktu itu Begitu juga Kyai Makruf Amin dengan identitas identitasnya beliau di anggap sebagai orang yang paling layak untuk disandingkan dengan pak Jokowi guna meraih suara mayoritas Jadi menurut hemat penulis politik etnis ini tidak perlu menjadi sebuah masalah dalam prosesi prosesi politik di daerah kita biarkan hal demikian berjalan mengalir tidak perlu dibesar besarkan Meski tentunya pertarungan ide untuk menjadikan daerah lebih baik dan lebih maju harus lebih mengemuka dibandingkan dengan isu isu tentang identitas etnis atau identitas lain Sehingga seoarang calon kepala daerah ataupun seorang calon legislator akan lebih banyak memaparkan gagasan dan karyanya untuk memperbaiki kondisi masyarakat kondisi pendidikan kondisi kesehatan masyarakat yang dipimpinnya Penulis adalah Dosen Ilmu Komunikasi di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: