Larangan Merayakan Hari Kelulusan di SMKN 1 Bumijawa
Meylisa Anggraeni--
Oleh: Meylisa Anggraeni *)
Setiap akhir tahun ajaran, momen kelulusan selalu menjadi saat yang paling dinantikan oleh para siswa.
Setelah perjuangan panjang menempuh pelajaran dan ujian, rasa bahagia dan lega tentu muncul secara wajar.
Namun, di SMKN 1 Bumijawa, perayaan kelulusan tahun ini ditiadakan sesuai kebijakan sekolah.
BACA JUGA:Banjir di Sumatera Tahun 2025: Cerminan Krisis Tata Kelola Lingkungan
Keputusan tersebut menimbulkan berbagai tanggapan dari kalangan siswa maupun masyarakat sekitar.
Pihak sekolah beralasan, perayaan kelulusan yang dilakukan secara berlebihan sering kali menimbulkan dampak negatif.
Misalnya, konvoi kendaraan di jalan yang mengganggu pengguna lain, aksi corat-coret seragam yang menodai citra sekolah, hingga munculnya tindakan tidak terpuji akibat euforia berlebihan.
Sekolah ingin agar kelulusan dirayakan dengan cara yang lebih positif dan tertib.
BACA JUGA:Tantangan Membentuk Gerakan Pemuda Pemudi di Suatu Desa
Sebagian siswa sebenarnya memahami alasan tersebut, namun ada juga yang merasa kebijakan ini terlalu membatasi ekspresi mereka.
Menurut mereka, perayaan kelulusan tidak selalu identik dengan hal negatif, selama dilakukan dengan tanggung jawab dan cara yang sopan.
Siswa berharap sekolah bisa memberikan alternatif bentuk perayaan yang lebih terarah, misalnya dengan acara tasyakuran, bakti sosial, atau kegiatan seni bersama.
Sebagai pelajar, saya memahami bahwa kebahagiaan kelulusan memang layak dirayakan, tetapi harus tetap dalam batas kewajaran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
