Selanjutnya, mereka pun diarahkan ke ruang operasi sekitar pukul 14.30 WIB, kemudian AKH dibius dan dia pun diminta keluar ruang operasi.
Sang ibu pun kemudian dipanggil oleh pihak rumah sakit sekitar 1,5 jam dan diberitahu jika tangan anaknya membiru sehingga harus dibawa ke ruang ICU dan akhirnya meninggal dunia.
“Saya diberitahu tangan anak saya membiru dan akan dipindahkan ke ruangan ICU, hanya beberapa menit di ruang ICU, anak saya sudah meninggal,” lanjutnya.
Lantas, Rika yang merasa janggal dengan kematian anaknya itu meminta rekam medis. Namun, pihak rumah sakit dengan alasan privasi dan belum bisa mengeluarkannya.
BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal Muba yang Terbakar Menelan Korban Jiwa, 2 Orang Tewas, 4 Luka Bakar
Sementara terkait tentang anaknya yang membiru, pihak rumah sakit mengatakan kepada Rika jika hal itu karena adanya gejala jantung dan paru-paru.
Namun, AKH disebut meninggal karena alergi pembiusan. “Kata mereka anak saya alergi pembiusan,” kata dia.
Rika menduga bahwa anaknya telah menjadi korban malpraktik dan meminta rumah sakit untuk bertanggung jawab atas kematian anaknya.
“Kami menduga ada malpraktik. Karena saya datang dengan kondisi sehat, mau operasi bibir sumbing tapi tak jadi karena ujungnya meninggal,” lanjutnya.
BACA JUGA:Viral, Sebanyak 12 Kades di Prabumulih Sumatera Selatan Dapat Mobil Dinas, Kok Bisa
Rika pun dengan tegas mengatakan jika mereka menginginkan agar rumah sakit tanggung jawab. “Kami ingin rumah sakit bertanggung jawab atas hal ini,” ungkapannya. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI