Soal TOA Masjid di Tanah Periuk Lubuk Linggau Diberondong Ratusan Peluru, Begini Pendapat MUI

Selasa 04-06-2024,05:58 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

LUBUK LINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID –  Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuk Linggau masyarakat bijak dalam menyikapi kasus TOA masjid di Kelurahan Tanah Periuk yang diberondong ratusan peluru.

TOA yang diberondong ratusan peluru diduga dari senapan angin itu berada di Masjid Nurul Hidayah Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuk Linggau Selatan 2 Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan.

Belum diketahui pasti sejak kapan pelaku menembaki TOA masyarakat muslim untuk beribadah tersebut. Namun kejadian ini, mulai heboh sejak Senin, 3 Juni 2024.  

Ketua MUI Kota Lubuklinggau, KH Syaiful Hadi menyatakan, hal utama yang harus dipastikan, apakah terduga pelaku penembakan TOA masjid tersebut merasa terganggu dengan suara pengajian atau azan yang dikeluarkan.

BACA JUGA:TOA Masjid di Tanah Periuk Lubuk Linggau Diberondong Ratusan Peluru, Tim Macan Linggau Bergerak

Jika memang terduga pelaku adalah orang muslim yang terganggu dengan suara dikeluarkan dari TOA, artinya oknum tersebut tidak membenarkan pengajian adalah suatu keharusan atau kewajiban dalam Islam.

Terlebih kata Syaiful Hadi,  bila kajiannya mengkaji ilmunya ulama. Dimana ulama merupakan pilihan Allah untuk umat.

Dikatakan Syaiful Hadi , Rasulullah SAW pernah mengatakan, tanpa ulama manusia tampak seperti binatang. Artinya orang membenci kajian ilmu para ulama akan rugi sendiri.

"Jika penyebabnya ini, ya mestinya tidak terjadi seperti ini. Harusnya kalau ada kajian didukung, karena untuk keselamatan dia, orang lain, anak dan keluarganya,” kata Syaiful Hadi  dikutip dari bacakoran.linggaupos.id, Selasa, 4 Juni 2024.

BACA JUGA:TOA Masjid di Tanah Periuk Lubuk Linggau Diberondong Ratusan Peluru, Berikut Penjelasan Polisi

Bahkan kata Syaiful Hadi, keselamatan untuk orang berdosa sekalipun, bila ikut majelis taklim janji Allah akan dimudahkan saat masuk syurga serta banyak pahalanya.

Menurut Syaiful Hadi , mengaji akan jauh lebih berpahala dibandingkan salat sunnah. Kemudian lebih utama menjadi penanaman 1.000 jenazah umat muslim serta lebih utama daripada mentakziahi 1.000 orang sakit.

“Jadi aneh jika ada orang terganggu," ucap Syaiful Hadi.

Hal lainnya yang harus dicari tahu pasca penembakan TOA masjid, apakah terduga pelaku misinya karena speaker TOA masjid, bukan karena pengajian. 

BACA JUGA:Lulusan SMA Sederajat Musi Rawas Merapat, Sekolah Kedinasan PKN STAN 2024 Buka Jalur Pembibitan Khusus

Kategori :