Ucok menyebut, jika dirinya bukan anggota geng motor yang melakukan balap liar. Menurutnya, ia dan teman-temannya hanya ingin menonton.
“Saya hanya penonton, tidak ikut balap liar,” ujar Ucok.
Ucok pun membenarkan bahwa dirinya mengaku sebagai anak polisi. Hal itu untuk menghindari korban memukulinya.
“Dia (korban) terlihat menantang dan badannya besar, saya Tanya dia anak polisi atau bukan. Dia diam saja, jadi saya mengaku sebagai anak polisi juga biar tidak dipukuli,” ungkap Ucok.
BACA JUGA:Infinix GT 20 Pro 5G , HP Rp4 Jutaan Raja Gaming dengan Kamera 108MP, Cek Spesifikasi Lengkapnya
Ia juga mengatakan bahwa saat itu, Surya membunyikan klakson panjang dan mengacungkan jari tengah hingga memancing emosinya.
“Dia itu lewat saat balap liar mau mulai. Mengacungkan jari tengah, teriak kasar,” ujarnya
Sementara, Robet mengatakan bahwa selain Ucok, masih ada pelaku yang buron. “Masih ada buron dan menjadi TO kami. Nama namanya juga sudah kita kantongi dan hingga kini masih dilakukan pengejaran,” ungkapnya.
Atas perbuatannya, pelaku terancam Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang ancamannya lima tahun kurungan penjara.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut Bus Study Tour di OKI Timur: 2 Meninggal Dunia, Sopir Melarikan Diri
Sedangkan Ucok mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Sebelumnya telah diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembag, Sumatera Selatan membuat laporan setelah menjadi korban pengeroyokan oleh geng motor.
Korban bernama Surya Saputra (20) warga Jalan Tegal Binangun, Kelurahan Plaju Darat Kecamatan Plaju Palembang, ia juga seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Fakultas Hukum.
Ia dikeroyok oleh sekelompok geng motor yang sedang balap liar di Jalan Gubernur HA Bastari, Palembang pada Sabtu 11 Mei 2024 malam sekitar pukul 23.30 WIB.
BACA JUGA:Resmi! HP Poco F6 Pro Akhirnya Meluncur, Buruan Intip Spesifikasi dan Harganya
Atas insiden tersebut, Surya mengalami luka-luka hingga pecah bibir bagian atas dan bawah, dagu memar serta sakit di bagian badan. (*)