Menurut Kades Yutami, almarhum Suryati memiliki keluarga.
“Sebenarnya beliau banyak saudaranya yang bisa untuk saling membantu, tapi beliau orang tidak mampu jadi sedikit yang peduli,” tambah Kades.
Dia menjelaskan, sebelum meninggal dunia, Suryati sempat dibawa ke rumah bidan desa.
BACA JUGA:SK Pelantikan 114 Pejabat Muratara Dibatalkan, Berikut SE Lengkap Mendagri Terbaru
“Pemdes bertanggungjawab, dia dibawa ke rumah bidan, diinfus untuk pertolongan pertama, tapi meninggal setelah diberikan penanganan,” ia mengatakan.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, Tasman saat dikonfirmasi, menjelaskan saat Ramadan Suryati datang ke bidan.
Namun dia datang ke bidan bukannya hendak berobat. Justru untuk memasang kontrasepsi inplant.
Tapi diakui Tasman, petugas medis sudah turun melakukan pengecekan, sebelum meninggal dunia.
“Dari laporan Nakes kami di sungai jernih. Yang bersangkutan terakhir datang ke bidan dipasang implant waktu bulan puasa,” jelasnya dikutip dari sumateraekspres.id.
Dijelaskan Tasman, tidak ada indikasi menderita Penyakit TBC, HIV dan lainnya.
“Memang ada mengarah ke kekurangan asupan gizi, dari kondisi fisiknyo, termasuk kebersihan diri,” jelas Tasman.
Bukan itu, saja menurut Tasman, petugas naskes sudah memberikan perhatian terhadap kasus pasien ini.
Sehingga pengecekan kesehatan korban selalu dilakukan secara langsung dengan cara mendatangi lokasi. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI