Di depan Presiden Joe Biden, Varadkar ini menjadi tamu di Washington justru beri tekanan ke AS sebagai sekutu Israel serta menyebut warga Gaza membutuhkan bom guna menghentikan serangan.
"Rakyat Gaza sangat membutuhkan makanan, obat-obatan dan tempat berlindung," kata Varadkar dalam acara perayaan hubungan erat AS dan Irlandia.
"Terutama mereka membutuhkan bom untuk menghentikan serangan," tambahnya.
Dirinya juga diketahui mengatakan aspirasi rakyat Palestina guna mempunyai tanah air serta negara yang utuh di tanah nenek moyang mereka setara dengan keinginan Israel.
BACA JUGA:Instansi Pusat Dahulu, Baru Daerah, Berikut Jadwal Penerimaan CPNS dan PPK 2024
Varadkar juga menegaskan, sebab rakyat Irlandia merasa sangat prihatin dengan bencana yang terjadi di depan mata di Gaza.
"Kami melihat sejarah kami di mata mereka, sebuah kisah tentang pengungsian, perampasan, dan (yang mana) pertanyaan tentang identitas nasional ditolak.," jelasnya.
"Emigrasi paksa, diskriminasi, dan sekarang kelaparan," katanya.
"Selalu percaya Amerika adalah kekuatan untuk kebaikan di dunia.... untuk menjamin gencatan senjata kemanusiaan dan menciptakan ruang bagi perdamaian abadi," tambahnya.
Sebagai informasi, Varadkar merupakan orang yang sudah menjadi salah satu pemimpin paling kritis di Eropa mengerai serangan Israel ke Gaza.
Itulah informasi seputar PM Irlandia tiba-tiba mundur setelah serukan dukungan untuk Palestina di depan Joe Biden. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI