Jadi, jangan sepelekan bila ibu mulai merasakan tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing, mual, muntah, jantung berdebar-debar, dan urine berwarna pekat. Segeralah minum air putih yang banyak.
2. Mempengaruhi Produksi Cairan Ketuban
Selama didalam kandungan si Kecil hidup mengapung didalam sebuah ketuban yang tersusun dari 90 persen dari air.
Oleh sebab itu Mamy harus mengkonsumsi asupan cairan agar tetap terhidrasi. Jika Mamy mengalami dehidrasi tentu akan mempengaruhi produksi cairan ketuban menjadi lebih rendah dan menghambat perkembangan si Kecil dalam kandungan.
BACA JUGA:Parah, Siswa MTs di Pacitan Diracun Pakai Sianida, Pelaku Tetangga yang Akrab
Bahkan yang paling buruk akibat kekurangan air putih saat hamil adalah mengalami keguguran.
Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi air secukup mungkin.
3. Terganggunya Saluran Pencernaan
Selain bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan air putih bisa membuat gangguan pada saluran pencernaan sehingga Mamy hamil sangat rentan terkena sembelit jika kekurangan asupan cairan.
BACA JUGA:Karyawan Swasta di Lubuk Linggau Beli Ganja di Rejang Lebong, Rencana Hendak Diedarkan
Oleh karena itu ibu hamil bisa mengkonsumsi air putih minimal 2,5 liter/ hari agar terhindar dari kesulitan BAB.
4. Memicu Terjadinya Persalinan Dini
Kekurangan asupan cairan pada Mamy hamil bisa memicu terjadinya persalinan dini, sehingga janin terlahir dengan keadaan prematur.
Selain dapat mengganggu pertumbuhan pada si Janin, kekurangan cairan dapat membuat komplikasi persalinan atau tali pusar terlilit dan ibu hamil sering merasa kontraksi sementara belum waktunya menjalani masa persalinan.
5. Risiko Infeksi Saluran Kemih