Hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi secara berlebihan di dalam ovarium bisa memicu pertumbuhan miom.
Sementara itu, kista pada ovarium, misalnya pada penyakit PCOS, lebih berisiko terjadi pada wanita yang memiliki kadar hormon androgen tinggi.
2. Genetik
Faktor genetik atau keturunan turut berpengaruh dalam munculnya miom atau kista.
BACA JUGA:Inilah 7 Produk Vitamin Daya Tahan Tubuh yang Cocok Dikonsumsi saat Cuaca Ekstrem
Ini artinya, Anda berpotensi mengalami miom atau kista, jika memiliki saudara kandung, ibu, nenek, atau anggota keluarga sedarah lain yang memiliki riwayat penyakit miom atau kista.
3. Usia Menstruasi Pertama Terlalu Dini
Terbentuknya miom juga berkaitan dengan usia saat menstruasi pertama pada wanita.
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menstruasi terlalu dini atau sebelum usia 10 tahun, berisiko lebih tinggi untuk mengalami miom.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Sederhana di Pagi Hari Ini Dapat Menurunkan Berat Badan, Sesimpel Itu
Miom atau kista umumnya tidak berbahaya, namun kondisi ini terkadang bisa menyebabkan keluhan yang mengganggu.
Pada kasus tertentu, kista juga bisa menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti infeksi, peradangan, atau gangguan fungsi organ di tempat kista tersebut muncul.
Perbedaan Miom dan Kista Berdasarkan Gejalanya
Pertumbuhan miom dan kista sering kali tidak menunjukkan gejala, terlebih jika ukurannya kecil atau jumlahnya sedikit.
BACA JUGA:Bolehkah Setiap Hari Makan Durian, Cari Tahu Jawabannya di Sini
Gejala miom umumnya tergantung pada lokasi munculnya kista atau miom, ukurannya, serta jumlah miom yang terbentuk.