Jadilah orang tua yang dapat dijadikan panutan. Bila kalian melakukannya, anak-anak Anda akan meniru kalian dan mencoba mengatasi kemarahan mereka tanpa bersikap agresif atau melakukan kekerasan.
2. Biarkan Anak Mengenal Emosi Negatif
Melampiaskan amarah atau menyampaikan perasaan boleh saja.
Namun, tegaskan bahwa hal ini tetap harus dituntun orang tua.
BACA JUGA:Wow, Menonton Film Horor Ternyata Banyak Manfaat, Begini Kata Peneliti
Maksudnya adalah agar anak dapat menyampaikan amarahnya dengan cara yang benar.
Contoh menyampaikan atau melampiaskan bukan dengan tindakan melainkan perkataan.
Yakni tidak boleh kata-kata kasar, dengan begini anak diminta mengekspresikan amarah dengan cara yang bijak.
Beritahu pula bahwa saat emosi negatifnya meledak, bisa saja hal tersebut mengganggu orang di sekitarnya.
BACA JUGA:40 Desa di Muratara Masih Terendam Banjir, Berikut Kondisi Terkini
Mulailah dengan menunjukkan rasa simpati sebagai cara menghadapi emosi anak.
3. Pahami Pemicunya
Sebelum menasihatinya, pastikan Ibu telah mengetahui pemicu amarahnya sebagai cara mengontrol emosi anak.
Dengan mengetahui faktor penyebab kemarahannya, Ibu bisa memberikan informasi pada anak sesuai dengan permasalahannya.
BACA JUGA:Waduh, Tiga Imigran Rohingya di Pengungsian BMA Banda Aceh Hamil
4. Berikan Pilihan pada Anak