ACEH, LINGGAUPOS.CO.ID - Dengan menggunakan analisis jaringan sosial Drone Emprit akhirnya menemukan informasi bohong dan narasi ujaran kebencian terhadap pengungsi Rohingya di media sosial X dan disebarkan akun-akun fanbase tanpa mengetahui identitas pengirim.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Rabu, 13 Desember 2023.
Ismail Fahmi selaku pendiri Drone Emprit mengatakan dengan cara itu sangat signifikan untuk memperbesar percakapan, sehingga mudah menarik perhatian nasional.
Sementara itu, Perwakilan UNHCR Indonesia, Ann Maymann juga turut mengatakan sebaran hoaks dan narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya ini agak merepotkan mereka yang sedang berupaya menstabilkan situasi di Aceh.
Sementara, Presiden Joko Widodo sudah memberikan pernyataan bahwa pemerintah Indonesia dan organisasi internasional masih mencari jalan keluar atas kedatangan yang masih terus menerus dari para pengungsi Rohingya ini.
Lalu lantas seperti apa ujaran kebencian yang disebarkan ini?
Dari lembaga analisis media sosial, Drone Emprit telah membuat analisis mengenai sentiment negatif terhadap para pengungsi Rohingya selama periode 2 hingga 8 Desember 2023.
Tercatat sudah bahwa jumlah sebutan Rohingya di media sosial X jauh lebih banyak yaitu mencapai 47.672 dibandingkan dengan berita online ada sebanyak 4.421.
Di dalam grafik Drone Emprit ini memperlihatkan peningkatan sebutan Rohingya membesar sejak 6 Desember lalu.
Ismail Fahmi akhirnya menjelaskan klaster yang kontra terhadap para pengungsi ini sebenarnya lebih kecil daripada yang pro.
Walaupun demikian, menurut dirinya dampaknya sangat signifikan meningkat volume percakapan di media sosial X.
Karena informasi bohong disertai narasi kebencian ini terhadap para pengungsi Rohingya disebarkan oleh akun-akun fasebase atau suatu forum yang sudah punya banyak pengikut dan pengirimnya tidak mengungkap siapa identitas alias ini merupakan pesan anonym.
“Karena pengikutnya banyak, otomatis akan menyebar dan teknik ini sudah umum dipakai, terbukti responsnya sangat besar dan ketika diamplifikasi oleh para pendukungnya menjadi pembahasan nasional,” ucap Ismail Fahmi.
Diketahui berikut sejumlah akun fanbase yang menyebarkan sentiment negatif Rohingya ini yaitu @jengyaws, @tanyarlfes, @kegblnunfaedh, @convomfs, @Heraloebss, dan @valhalla.
Menurut Ismail akun-akun tersebut berita bohing dan narasi kebencian terhadap para pengungsi Rohingya dipakai untuk memantik konflik horizontal antar sesama Muslim.