Inilah Akun Pertama Kali Menyebar Narasi Kebencian Mengenai Rohingya di Aceh

Inilah Akun Pertama Kali Menyebar Narasi Kebencian Mengenai Rohingya di Aceh

Ramai narasi kebencian, hoaks, hingga isu negatif mengenai pengungsi Rohingya di Indonesia merebak di sejumlah platform media sosial.--Instagram @iomindonesia

LINGGAUPOS.CO.ID – Ramai narasi kebencian, hoaks, hingga isu negatif mengenai pengungsi Rohingya di Indonesia merebak di sejumlah platform media sosial.

Lantas timbullah pertanyaan, siapakah akun pertama kali yang menyebar narasi kebencian mengenai Rohingya di Aceh?

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Selasa, 26 Desember 2023.

Mengutip dari laporan yang didapat dari salah satu sumber PBB, mengatakan narasi kebencian mengenai pengungsi Rohingya ini sudah ada sejak 21 November 2023 lalu.

BACA JUGA:Nur Islam Pengungsi Rohingya yang sudah 23 Tahun Menetap di Indonesia dan Ingin Ajukan Pembuatan KTP

Diketahui, total ada empat unggahan dari akun Instagram @UNinIndonesia yang mendapat serangan komentar kebencian mengenai Rohingya.

"Bahkan unggahan lain (non-Rohingya) di akun @UNinIndonesia juga mendapat komentar negatif terkait Rohingya, karena unggahan sebelumnya dikolaborasikan dengan @UNHCRIndonesia dan @UNHCRIndonesia telah menonaktifkan komentar," tulis keterangan laporan tersebut.

Menurut informasi, dari laporan tersebut terdapat ada 17.380 komentar mengenai Rohingya dan 91 persen di antaranya merupakan komentar narasi kebencian.

Pada laporan PBB juga menunjukkan frekuensi penggunaan kata oleh warganet yang berkomentar.

BACA JUGA:Cara Membuat Masker Air Mawar, Banyak Manfaatnya, Yuk Dicoba

Dari laporannya, hampir semua komentar yang dilontarkan ini sama, yaitu ‘bubarkan’ UNHCR/PBB, tapi dengan berbagai variasi sinosimnya seperti ‘tutup’.

Bukan hanya itu, ada yang paling uniknya yaitu tingginya frekuensi penggunaan kata penghubung slang seperti ‘aja’ dan ‘buat’ yang sangat jarang tercatat sebagai kata kunci dan sering muncul dalam analisis media sosial.

"Hal ini menunjukkan bahwa pesan-pesan tersebut telah diatur dan bukan berasal dari akar rumput. Banyak pesan yang kontra terhadap UNHCR, bukan hanya terhadap etnis Rohingya saja," sambungnya.

Selanjutnya, laporan dari PBB juga mengungkapkan bahwa jangkauan atau reach sebagian besar unggahan ini mengenai pengungsi Rohingya 95 persen bukan followers akun Instagram tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: