Setelah mendapati laporan, aparat gabungan langsung terjun ke lokasi dengan membubarkan bentrok dan memperketat pengamanan di perbatasan Kota Bitung demi mencegah keributan.
“Personel Polres diterjunkan sebanyak 430, BKO dari Polda Sulut itu terkonfirmasi tadi sekitar 200, dibantu dari Brimob dan teman-teman dari TNI, dan Marinir,” ujarnya.
Pada video yang beredar, terlihat massa saling menyerang, bentrok ini terjadi sejak sore hingga malam di Kota Bitung.
Kesalahpahaman terjadi, karena pihak LSM sudah meminta izin terlebih dahulu untuk melaksanakan kegiatan budaya, sedangkan BSM (Barisan Solidaritas Muslim) yang menggelar Aksi Bela Palestina baru memasukkan surat permohonan izin yang bentrok dengan acara kebudayaan.
Kesbangpol diketahui belum menyetujui kegiatan dari BSM karena alasan bertabrakan dengan kegiatan LSM. Dan meminta BSM mengganti tanggal, karena ditakutkan hal yang tidak diiinginkan terjadi.
Namun, pihak BSM tetap terus melanjutkan kegiatan aksinya dan tidak mengindahkan saran dari Kesbangpol.
Karena ada salah satu oknum provokator, keadaan menjadi tidak kondusif, dan menyebabkan kedua belah pihak bentrok dan baku hantam.
Itulah informasi seputar bentrok antara dua massa pro-Israel dan Palestina dai Kota Bitung. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. (*)