Guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau yang Dianiaya, Dilaporkan Balik dalam Kasus Pencabulan Terhadap Anak

Senin 04-09-2023,09:54 WIB
Reporter : Endang Kusmadi
Editor : Endang Kusmadi

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Guru honor SMK Negeri 2 Lubuklinggau, Syaiful Fahmi (45) yang menjadi korban penganiayaan, dilaporkan balik ke Polres Lubuklinggau dalam kasus pencabulan terhadap anak.

Syaiful Fahmi dilaporkan ke Polres Lubuklinggau oleh Mus Mulyani (48) warga Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I, pada Jumat 1 September 2023.

Mus Mulyani adalah orang tua dari tersangka RR (14), pelajar SMP yang menjadi tersangka penganiayaan terhadap Syaiful Fahmi.

Kuasa hukum RR, Sambas kepada LINGGAUPOS.CO.ID menjelaskan bahwa kasus ini dilaporkan balik, karena penganiyaan terjadi karena tindakan Syaiful Fahmi kepada RR.

BACA JUGA:Tersangka Penganiayaan Guru di Lubuklinggau Diduga Diprank Pakai Istilah, Dikira Benar Wanita Tua, Ternyata!

“Kan sudah terungkap dalam pers rilis Polres Lubuklinggau. Temannya JO, marah karena RR dioral seks oleh guru tersebut,” kata Sambas, Senin 4 September 2023.

Kemudian, dijelaskan Sambas keduanya juga membela diri. Karena mereka dikunci di dalam rumah. Makanya memecahkan jendela untuk melarikan diri.

“Berkaitan dengan hal ini, saya selaku kuasa hukum korban RR, meminta agar guru itu ditahan, karena informasinya sudah keluar dari rumah sakit. Jangan klien saya saja yang ditahan,” katanya.

Justru sebaliknya, RR ditambahkan Sambas jangan ditahan. Karena dia masih sekolah. “Dia kan harus sekolah. Masih SMP,” katanya.

Kemudian, Sambas juga meminta agar RR divisum selaku korban. Karena diketahui kemaluan RR luka, akibat dioral seks. 

BACA JUGA:Dihadirkan dalam Pers Rilis, Berikut Pengakuan 2 Tersangka Penganiaya Guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau

Dua tersangka penganiayaan guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau, yakni JO (18) dan RR (14), diduga kena prank karena persoalan bahasa atau istilah.

Karena kelompok atau komunitas yang penyuka sesama jenis ini, diketahui memiliki bahasa dan istilah yang hanya dimengerti oleh komunitas mereka sendiri.

Salah seorang yang juga bagian dari kelompok tersebut, sebut saja Sayuti.

Ia bercerita bahwa komunitas ini cukup terselubung  dan membaur di tengah masyarakat, sehingga memerlukan analisis tersendiri untuk mengetahui identitas dan kepribadian mereka.

Kategori :