Setelah pria itu berhasil mendapatkan ikan dan hal aneh pun terjadi tepatnya di semak-semak dan pepohonan, di sana ada seekor Macan.
Macan itu mendekat ke arahnya, berhubung pria itu adalah orang perantauan, dia masih anak baru atau belum tahu banyak hal dan sudah berani mancing di gelap gulita malam hari.
Celakanya lagi pada waktu itu ada mitos atau takhayul yang mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh mengatakan atau menyebut nama hewan tersebut.
Sementara pria ini melupakan adanya larangan tersebut.
BACA JUGA:Ini Alasan, Kenapa Si Pahit Lidah Dikhianati, Ditolak Tayang Torek di Lubuklinggau
Dan tidak hanya Macan, untuk selanjutnya pria itu justru didatangi oleh celeng atau babi hutan yang besar dan ganas saat ia sedang memancing.
Pria itu pun merasa takut dan panik bukan main ia pun bergumam sendiri. “Ada celeng, ade celeng babi hutan” ujar pria itu.
Dan ia langsung lari ketakutan yang benar saja babi hutan atau celeng tadi ngamuk membabi buta dan mengejar pria itu.
Tidak hanya seorang diri Babi Hutan atau celeng itu justru memanggil teman-temannya yang lain agar mengejar si pria yang memancing tadi.
Si pria itu lantas merasa sangat ketakutan dia berlari sekuat tenaga bahkan tidak tahu ke mana arah tujuannya, ia tersesat di tengah hutan belantara yang seram dan mengerikan.
Meski demikian pria itu terus berlari menyelamatkan diri tentunya dengan kondisi yang sakit-sakitan karena berlari menerobos hutan di malam hari yang gelap.
Sedangkan bapak mertuanya sendiri tidak tahu di mana keberadaan menantunya itu, ia pun menunggu selama beberapa jam dan tidak ada tanda kepulangan dari si menantu.
Hingga lama kelamaan si bapak merasa cemas dan berniat untuk mencari keberadaan menantunya.
BACA JUGA:Dahsyat, Bertapa di Gunung Siguntang, Ini Kesaktian Didapat Si Pahit Lidah
Akhirnya bapak mertua pun mencari menantunya, tak lama kemudian si bapak mertua tiba di lokasi kebun karet mereka.