Sejarah Keramat Penjage Bengkal dan Dian Pematang Hijau di Musi Rawas, Asal Mula Desa Lubuk Tua

Jumat 21-07-2023,00:04 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

Penduduk menjelaskannya pada Kenayan, bahwa di Kerajaan Lubuk Penjage ini sedang ada sedekah bumi serta syukuran pernikahan Tuan Putri Dewi Nadar Bulan.

Dengan perasaan asing dan lugu, Kenayan berjalan untuk mendekati dan melihat acara demi acara dan langsung berjalan menuju kedepan.

Tiba-tiba para penonton berteriak histeris karena tiang istana roboh. Seluruh rakyat yang menonton berjatuhan karena tertimpa tiang. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Kisah Penerus Kerajaan Lubuk Penjage, Dipandang Sebelah Mata, Bukan Orang Biasa

Secara cekatan Kenayan menahan tiang yang patah. 

Dengan adanya pertolongan dari Kenayan tersebut maka keadaan yang semula hiruk pikuk dan panik menjadi tenang dan acara demi acara dapat dilanjutkan kembali.

Namun orang-orang yang berada disana tidak ada yang perduli dengan Kenayan.

Ditengah keramaian acara diam-diam ada yang memperhatikan dia adalah Putri Sri Dewi Ningsih.

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Sejarah Kerajaan Lubuk Penjage Muara Kelingi, Sekarang Bernama Desa Lubuk Tua

Namun apa hendak dikata sang putri takut dengan raja dan hulubalang, sehingga dia tidak berani untuk mendekati Kenayan apalagi untuk berkenalan.  

Kenayan Penjage dengan diam diri tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.

Berangsur-angsur dia meninggalkan tempat keramaian itu dan pergi menuju kearah Kerajaan Hilir tanpa tahu arah tujuan.

Ia hanya ingin menjauhi keramaian di Lubuk Penjage sambil membawa kesedihan. 

BACA JUGA:Keramat Moneng Lebeh, Legenda Dusun Terawas Musi Rawas, Seberangi Sungai Cukup Pakai Sejadah

Setelah sampai di Kerajaan Hilir, Kenayan menemukan sebuah gubuk tua.

Kenayan mendekati gubuk tersebut sambil bertanya dalam hati apakah gubuk ini ada penghuninya. 

Kategori :