Sehingga terjadi perseteruan antara penduduk Dusun Lembak Lapan dengan Suku Pasemah.
Penduduk Dusun Lembak Lapan sangat marah dan menyatakan siap untuk berperang demi mempertahankan dusun mereka.
Setelah diadakannya pertemuan antara Penduduk Lembak Lapan dan Suku Pasemah ternyata tidak mencapai kesepakatan.
BACA JUGA:Sejarah Dusun Terawas Musi Rawas, Dikelilingi 6 Keramat, Mitos Ada Ikan Seluang Kebal
Kondisi tersebut membuat warga saling serang. Masing-masing ingin memenangkan perang tersebut.
Disisi lain penduuk Lembak Lapan ingin mempertahankan dusunnya. Sementara Suku Pasemah ingin menguasai Dusun Lembak Lapan.
Semakin hari perang semakin sengit dan semakin meluas ke seluruh pelosok dusun.
Namun demikian penduduk Lembak Lapan berusaha untuk mempertahankan dusun mereka.
BACA JUGA:Keramat Moneng Lebeh, Legenda Dusun Terawas Musi Rawas, Seberangi Sungai Cukup Pakai Sejadah
Bahkan tidak sedikit banyak sekali penduduk yang menjadi korban.
Konon menurut cerita, penduduk Lembak Lapa yang merasa tidak sanggup untuk melawan serangan dari Suku Pasemah melarikan diri sampai ke Bengkulu.
Namun banyak juga penduduk yang masih tetap bertahan untuk memperjuangkan dusunnya yaitu penduduk Dusun Lubuk Pandan dan beberapa penduduk dusun lainnya.
Peperangan antara Suku Pasemah dan Penduduk Lembak Lapan tidak hanya terjadi di darat.
BACA JUGA:Kisah Joko Kendil, Tubuhnya Seperti Periuk Nasi, Nikah dengan Putri Raja
Tetapi juga sampai di Sungai Serut. Bahkan perang ini juga melibatkan kaum perempuan (istri).
Karena semakin lama pertahanan Penduduk Lembak Lapan semakin lemah, sehingga para perempuan ini terus memberikan semangat untuk tetap melakukan perlawanan.