Sejarah Lakitan Musi Rawas, Dulunya Dusun Lembak Lapan, Pecah Perang Berebut Wilayah, Begini Jadinya

Rabu 19-07-2023,04:30 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

Para perempuan itu berteriak berulang-ulang agar suami mereka mendengarnya.......Laki........ Tan,........!!!Laki......... Tan,.........!!!Laki......... Tan..........!!!.  

Teriakan itu mengandung arti Laki Tahan atau menyuruh suami untuk tetap bertahan.

BACA JUGA:Kelola Dana Amanat, BPJS Kesehatan Gelontorkan Klaim 113,47 Triliun

Kalimat inilah yang terus diteriakkan oleh perempuan (istri) mereka.

Mendengar teriakan ini maka para laki-laki (suami ) mereka yang berperang kembali bersemangat untuk melawan dan bertahan dari serangan Suku Pasemah.

Sehingga perangpun dapat dimenangkan oleh penduduk Dusun Lembak Lapan. 

Setelah kemenangan penduduk Dusun Lembak Lapan mengganti nama Dusun Lembak Lapan menjadi Laki -Tan yang sekarang dikenal dengan nama Lakitan.

BACA JUGA:Keramat Moneng Lebeh, Legenda Dusun Terawas Musi Rawas, Seberangi Sungai Cukup Pakai Sejadah

Konon ceritanya perempuan di Dusun Lakitan terkenal dengan keberaniannya dalam segi apapun. 

Pada Tahun 1937, Pesirah atau Pangeran yang pertama kali memimpin Dusun Lakitan yaitu Pangeran Abuleman. 

Dia memiliki seorang Istri yang bernama Kidam dan dikaruniai anak yang bernama Depati Penarip, Depati Amur, Depati Apindid dan Siti. 

Pangeran Abuleman sendiri berasal dari Desa Pelaweh dan merantau ke Desa Mandi Aur.

BACA JUGA:Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Setelah sampai di Desa Mandi Aaur, Pangeran Abuleman bertemu dengan Pangeran Mukti. 

Kemudian Pangeran Mukti mengusulkan kepada Pangeran Abuleman untuk pergi ke Desa Muara Lakitan. 

Pangeran Abuleman pun pergi ke Desa Muara Lakitan.

Kategori :