Pada saat makan bersama perempuan tersebut bertanya kepada Si Kumbang, siapa? Dari dusun mana? Mau kemana?.
BACA JUGA:Atasi Stunting! Dinkes Lubuklinggau Berikan Makanan Tambahan dan Susu
Pertanyaan tersebut sudah diduga Si Kumbang, dan menjawab apa adanya.
Namaku Si Kumbang, aku daru Dusun Rejang Sawa Lebong, dan tujuanku ke dusun kaklah untuk mencari sesuap nasi.
Si Kumbang bertanya, Bibik siapa ?
Aku Maryam dan ini anakku Siti. Lakikulah mati namanya Lebe”.
BACA JUGA:Lubuklinggau dari Carita Rakyat, Lubuk Tempat Persembunyian Dayang Torek Dianggap Keramat
Si Kumbang manggut-manggut pertanda mengerti dengan keadaan kedua perempuan yang ada di hadapannya.
la memberanikan mengutarakan maksudnya, ingin tinggal di rumah perempuan yang dia bantu tadi.
Kala itu Maryam, mengatakan, nanti Tuah tidak tahan, kami orang miskin hidup seperti ayam kalau tidak berkata tidak dapat makan.
Tapi kalau Tuah sanggup kami tidak menolak. Si Kumbang mendengar jawaban Bik Maryam, membuat hatinya bersemangat.
BACA JUGA:Syair Lagu Rhoma Irama Bikin Merinding, Apalagi Judulnya Keramat
Akhirnya Si Kumbang berjodoh dengan anak Maryam bernama Siti dan mereka menikah hidup bahagia.
Setelah menikah, Si Kumbang mendapat panggilan Tuah Negeri. Mereka berkebun dan berladang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Pada suatu hari di dusun ada pengumuman dari Kesunanan Palimbangan.
Isinya siapa saja yang mau membantu Kesunanan Palimbangan berperang melawan Belanda akan diberikan imbalan besar.