Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah

Jumat 14-07-2023,12:36 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

Dia memerintahkan seluruh pasukan untuk menyiapkan kasur busa diberi warna merah diletakkan sepanjang Sungai Musi dan Sungai Sungsang Palimbangan.

Serta memerintahkan agar menyiapkan pisang ambon sebanyak-banyaknya dan di gantungkan di sepanjang tepian Sungai Sungsang.

Setelah persiapan selesai, tiga hari kemudian Panglima dan prajurit dari Belanda datang melakukan penyerangan.

Dentuman meriam dan letusan sejatapun terus berdesingan memekakkan telinga. Di hari berikutnya Sang Sunan untuk mengelabui Belanda mengaku kalah dan menyerah.

BACA JUGA:Soal Pengemis Anak di Lubuklinggau Setor ke Seseorang, Polisi Berikan Penjelasan

Panglima Belanda pun menghentikan penyerangan dan disepanjang tepian sungai mereka melihat banyak sekali pisang ambon. 

Sehingga mereka berpesta pora memakan pisang ambon sepuas-puasnya. Setelah itu mereka bersiap untuk melakukan gempuran kembali.

Namun sebelum mereka turun dan menyeberangi Sungai Musi dan Sungai Sungsang, melihat sepanjang sungai telah di kepung oleh api.

Mereka membatalkan serangan dan melapor kepada Ratu Belanda yaitu Ratu Yuliana.

BACA JUGA:Pengemis Anak di Lubuklinggau Ternyata Setor ke Seseorang, ini Hasil Temuan Pol PP

Mereka mengatakan bahwa Negeri Palimbangan tidak dapat digempur serang karena telah di kepung api yang dilakukan oleh Sunan.

Karena penasaran maka Ratu Yuliana datang ke Palimbangan untuk melihat langsung laporan disampaikan panglimanya.

Dari kejauhan Ratu Yuliana melihat sepanjang Sungai Musi dan Sungai Sungsang telah dikepung oleh api. 

Lalu Ratu Yuliana menulis surat ditujukan pada Sunan, yang isinya bahwa pasukannya tidak akan menyerang Negeri Palimbangan karena telah dikepung oleh api.

BACA JUGA:Ini Jadwal Pembangunan Tol Lubuklinggau, yang Hubungkan Palembang dengan Bengkulu

Ratu Yuliana juga menyatakan akan menarik mundur pasukannya dari Kota Palimbangan.

Kategori :