Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, untuk mencari jodohnya, Si Kumbang melakukan pertapaan hingga bermimpi diminta pergi berayut di aliran Sungai Kelingi membawa ayam jago.
Konon menurut cerita, Si Kumbang setiap hari pekerjaannya memikat ayam hutan atau ayam beruge.
Si Kumbang karena usianya sudah sangat dewasa, maka masyarakat menjulukinya Bujang Tua.
Si Kumbang telah berusaha mencari pendamping hidupnya alias jodoh namun nasip dan takdir yang belum berpihak kepada dirinya.
BACA JUGA:7 Bidadari Mandi di Telaga Musi Rawas, Bikin Patah Hati Pemuda Perantau Asal Curup, Begini Kisahnya
Pada malam Jum'at hitungan kliwon, Si Kumbang nekat pergi ke suatu tempat dianggap keramat.
Di tempat tersebut Si Kumbang bersemedi atau bertapa memohon kepada Allah pencipta alam semesta raya untuk ditunjukan siapa dan dimana jodohnya.
Dalam pertapaannya di keramat tersebut, Si Kumbang tertidur dan mendapat mimpi.
Dalam mimpinya Si Kumbang didatangi orang tua yang berpakaian serba putih.
BACA JUGA:Kisah Dusun Muara Beliti Musi Rawas, Si Pahit Lidah Kecewa, Sumpah Mojomanis jadi Majapahit
Awalnya orang tua tersebut mengusir Si Kumbang agar pergi dari tempatnya (tempat Si Kumbang bersmedi).
Namun Si Kumbang menjawab, tidak akan lari atau menyingkir dari tempat pertapaannya sebelum Allah menunjukan dimana jodohnya.
Lantas orang tua dalam mimpi tadi meminta Si Kumbang kalau ingin mencari jodoh harus membuat sebuah rakit untuk beranyot atau milir menyusuri Sungai Kelingi sambil membawa ayam jago.
Jika ayam jago berkokok diperjalanan, Si Kumbang harus berhenti berayot.
Dusun dengan tanda di sungainya terdapat ulak bertemu seberang dan tebing berpadu sama jenjang tinggi.