Setahu Hidayat, sang kakak itu dikenalkan seseorang kepada dukun itu. Mulyadi sudah dua kali ke sana. Pertama datang membicarakan soal penggandaan uang.
“2021 itu dia datang kedua kalinya sendirian, naik mobil Innova. Saya tidak ikut karena ada pekerjaan lain,” bebernya.
Nah, mobil Innova Mulyadi hingga saat ini tidak terlacak keberadaannya. Hidayat juga tidak tahu kakaknya saat itu bawa uang berapa saat ketemu tersangka.
Namun dia percaya, salah satu dari jasad para korban adalah kakaknya. Hal ini juga sesuai pengakuan dukun Slamet.
BACA JUGA:Viral! Seorang Pria Pergoki Tunangannya Selingkuh Malah Senang
“Kata pelaku, ada Mulyadi, kakak saya. Ini masih menunggu tes DNA anaknya yang dari,” jelasnya.
Dia menambahkan, kakaknya itu seorang developer dan punya dua orang anak.
Sebagai adik, dia sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara.
“Saya bilang, jangan percaya dengan hal-hal seperti menggandakan uang ini,” cetusnya. Tapi Mulyadi terpengaruh dan percaya karena saat itu sedang terjerat utang.
BACA JUGA:Ingin Mudik, Jangan Lupa Ganti Oli Mesin Kendaraan
Tepisah, Ketua DPD REI Zewwy Salim mengungkapkan, pihaknya turut berduka dan prihatin jika benar salah satu korban pembunuhan dukun Slamet bernama Mulyadi, seorang developer.
“Dia memang anggota REI. Orangnya baik, humble,” katanya dikutip dari sumateraekspres.id, Rabu 5 April 2023.
Menurut Zewwy, baik Mulyadi maupun adiknya memang anggota aktif REI Sumsel. Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda Sumsel, bisnis perumahan mengalami kesulitan.
“Dia memang tidak ada kabar setahun terakhir. Kami sangat terkejut dan tidak menyangka kalau informasinya seperti ini,” imbuh dia.
BACA JUGA:Perhatian! Syarat Naik Kereta Api Terbaru 2023, Wajib Vaksin Booster Masih Berlaku
Seingat Zewwy, empat tahun lalu Mulyadi pernah pula tertipu kasus serupa.