“2018 itu, di Jawa dengan badan terikat dan mulut kena lakban. Informasinya hilang uang Rp300 juta. Ini berarti kejadian kedua,” beber dia.
Dia mengimbau kepada seluruh anggota DPD REI Sumsel untuk menjalankan usaha secara realistis.
“Usaha pasti pasang surut. Semangat dan sharing, itu kuncinya. Tidak ada yang instan. Jangan percaya penggandaan uang,” tandasnya.
BACA JUGA:Ingin Mudik, Jangan Lupa Ganti Oli Mesin Kendaraan
Kemarin, jumlah korban Mbah Slamet bertambah menjadi 12 orang.
“Kemarin 10, hari ini (kemarin) ada dua lagi ditemukan di ladang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulityo. Rata-rata jenazah dalam kondisi rusak.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyatakan, petugas masih masih mengidentifikasi para korban dukun Slamet. Aksi pembunuhan berantai ini dilakukan sejak 2020.
“Aksi tersangka sejak 2020. Karena itu, sebagian korban tinggal tulang belulang,” terang Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
BACA JUGA:Cuti Bersama Ditambah, ini Jalan Tol yang Bisa Dilalui di Sumatera Saat Mudik
Penangkapan Mbah Slamet menggegerkan warga.
Pria ini mengaku sebagai dukun pengganda uang yang merayu korbannya melalui Facebook.
Mbah Slamet berjanji, jika korban telah memberikan uang Rp70 juta secara bertahap, dia bisa menggandakannya sampai Rp5 miliar.
Tapi uang itu malam untuk bayar utang. Tiap korban yang mulai curiga dan menagih janjinya satu persatu lalu kena bunuh. Dengan cara pemberian minum air campur potas.
BACA JUGA:Wali Kota Lubuklinggau Janjikan Honor Tenaga Posyandu, Naik!
Mbah Slamet tertangkap usai diduga meracuni korbannya yang merasa tertipu dengan potas. Para korban kemudian dikubur pada ladangnya, Desa Balun.
Pengungkapan ini membongkar fakta mengerikan. Polisi menemukan ‘kuburan massal’ di ladang Mbah Slamet, yang merupakan para korban aksi keji dan sadis Mbah Slamet.
Kasus pembunuhan berantai ini terungkap setelah GE, anak PO, salah seorang korbannya melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023 lalu.