Penyalahgunaan AI: Ancaman Baru Bagi Demokrasi

Penyalahgunaan AI: Ancaman Baru Bagi Demokrasi

Rofiul Azhari--

Oleh: Rofiul Azhari *)

Di tengah euforia kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI) muncul sebagai inovasi yang menjanjikan efisiensi dan kemudahan dalam berbagai sektor. 

Namun, di balik potensi itu, terdapat ancaman serius yang perlahan-lahan menggerogoti fondasi demokrasi dan stabilitas sosial. 

Penyalahgunaan AI—mulai dari manipulasi informasi hingga pengawasan berlebihan—kian memperlihatkan bahwa teknologi ini dapat menjadi alat kekuasaan yang berbahaya apabila tidak diawasi dengan ketat.

BACA JUGA:Ketika Alam Membalas: Pelajaran dari Banjir Bandang di Sumatra Barat

Salah satu ancaman nyata adalah produksi konten palsu berbasis AI, seperti deepfake dan propaganda otomatis. 

Teknologi ini mampu menciptakan video, suara, dan pesan yang tampak autentik, memicu kebingungan publik, membelah opini masyarakat, hingga mempengaruhi hasil pemilu. 

Ketika batas antara fakta dan rekayasa makin kabur, ruang publik kehilangan integritasnya; diskusi rasional digantikan oleh kegaduhan informasi yang sulit diverifikasi. 

Demokrasi yang sehat memerlukan transparansi, namun penyalahgunaan AI justru menutupi kebenaran dengan selimut manipulasi digital.

BACA JUGA:Aksi Peduli Penggalangan Dana untuk Korban Banjir

Selain itu, kecenderungan pemerintah maupun korporasi memanfaatkan AI untuk pengawasan massal menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi dan kebebasan sipil. 

Sistem AI yang mampu mengidentifikasi wajah, merekam aktivitas daring, hingga memprofilkan perilaku warga membuka peluang kontrol sosial yang berlebihan. 

Tanpa regulasi yang kuat, kekuasaan dapat berubah menjadi instrumen pengekangan yang halus namun efektif, menyingkirkan dissent dan kebebasan berpikir—dua unsur utama dalam demokrasi.

Karena itu, urgensi regulasi dan literasi digital masyarakat tidak dapat ditunda. AI bukanlah musuh, tetapi penyalahgunaannyalah yang berbahaya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: