Haji Lansia Tetap Sah Meski Safari Wukuf, Wamenag: Jangan Ragu!

Haji Lansia Tetap Sah Meski Safari Wukuf, Wamenag: Jangan Ragu!

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji membantu calon haji Indonesia menuju hotel transit peserta safari wukuf khusus lansia di Hotel Asila Al-Andalus di Makkah, Arab Saudi--

LINGGAUPOS.CO.IDWukuf di Arafah adalah puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Namun, tidak semua jamaah bisa melakukannya dengan kondisi fisik yang prima. 

Untuk itu, pemerintah menyiapkan skema safari wukuf bagi jamaah lanjut usia (lansia) dan jamaah sakit. 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii menegaskan bahwa wukuf dengan cara ini tetap sah dan tidak mengurangi keabsahan ibadah haji.

“Salah satu yang menentukan kita haji atau tidak itu kan wukuf di Padang Arafah. Bagi yang sehat ya dia berjalan dan bagi yang tidak sehat, maka berada di dalam bus itu juga perjalanan,” jelas Romo Syafi’i di Makkah, Rabu, 4 Juni 2025.

BACA JUGA:5 Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Adha 2025, Umat Muslim Harus Tahu

Artinya untuk jamaah haji Indonesia yang mengikuti safari wukuf, sudah dipastikan hajinya sah bila pada tanggal 9 Dzulhijah berada di Padang Arafah. “Jadi nggak usah ada keraguan,” sambungnya.

Kemarin, Romo Syafi’i sudah berkeliling ke kamar-kamar hotel yang ditempati para jamaah haji lansia peserta safari wukuf. Ia didampingi anggota Amirulhaj, yakni Muhadjir Effendy, Arifah Choiri Fauzi, dan Amirsyah Tambunan.

Mereka sempat berbincang langsung dengan jamaah lansia. Sebagian jamaah tampak berbaring karena keterbatasan gerak, bahkan ada yang mengalami demensia dan membutuhkan perawatan khusus. 

Petugas haji terlihat memberikan layanan maksimal, termasuk memandikan dan menyuapi makan para jamaah.

BACA JUGA:Apakah Hukum Melaksanakan Salat Idul Adha Wajib? Simak Penjelasannya Berikut

Romo Syafi’i juga mengajak para jamaah berdoa agar diberi kekuatan dan kesehatan untuk menuntaskan rukun haji, termasuk wukuf yang akan berlangsung besok.

Kepada para petugas, Syafii juga mengingatkan pentingnya pengaturan jam kerja secara bergiliran untuk menjaga stamina tim yang melayani para lansia.

“Tinggal pengaturan sifnya, karena ini kan menguras banyak tenaga dan lebih berat nanti bukan saat menurunkan ini, tapi saat menaikkannya untuk kemudian wukuf di Arafah,” jelasnya.

Jadi, dengan pola sif yang teratur, masing-masing bisa mengukurkan tenaga, dan tentu support makanan yang bergizi, ini bisa berjalan dengan lancar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait