Tiga Dugaan Money Politik Timses 02 Dilaporkan Tim Hukum ROIS ke Bawaslu Lubuk Linggau

Tiga Dugaan Money Politik Timses 02 Dilaporkan Tim Hukum ROIS ke Bawaslu Lubuk Linggau

Tim hukum pasangan calon (paslon) nomor urut 01, H Rodi Wijaya dan Imam Senen (ROIS), melaporkan dugaan praktik money politik yang terjadi menjelang Pilkada 2024, Senin 25 November 2024.--

LINGGAUPOS.CO.ID -Tim hukum Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 01, H Rodi Wijaya dan Imam Senen (ROIS), melaporkan dugaan praktik money politik yang terjadi menjelang Pilkada 2024

Hingga saat ini, tim hukum telah melayangkan tiga laporan resmi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Lubukl Linggau.

Ketua Tim Hukum ROIS, Fauzi Arianto, bersama Afri Kurniawan dan Bima mengungkapkan laporan terbaru diajukan pada Senin 25 November 2024.

Laporan ini melibatkan dugaan praktik money politik yang diduga terjadi di Kelurahan Nikan Jaya, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, dan Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II Kota Lubuk Linggau.

BACA JUGA:Bukti ROIS Dikagumi Masyarakat, Kampanye di Kandang Lawan Dihadiri Ribuan Massa

BACA JUGA:Gunakan Puluhan Mobil Pickup, Massa Militan Padati Kampanye Akbar ROIS

Sehari sebelumnya, tim hukum paslon 01 juga telah melaporkan satu kasus serupa yang terjadi di lokasi berbeda. 

"Kami memastikan setiap laporan yang kami ajukan ke Bawaslu disertai bukti-bukti kuat, seperti rekaman, foto, dan saksi mata atau pelapor," tegasnya.

Fauzi menambahkan bahwa tim hukum ROIS berkomitmen untuk menjaga jalannya Pilkada agar tetap adil dan jujur. 

“Kami berharap Bawaslu Lubuk Linggau segera memeroses laporan ini sesuai dengan prosedur yang berlaku. Money politik tidak hanya melanggar aturan Pemilu, tetapi juga mencederai demokrasi,” ujarnya.

BACA JUGA:Ribuan Warga Ulak Surung Padati Kampanye Dialogis, Jamil Tetapkan Pilihan Nomor 1 ROIS

BACA JUGA:Puluhan Pendukung Berkepala Botak Bertuliskan Nomor 1 dan ROIS Padati Kampanye Akbar

Bima, anggota dari tim hukum, menyebut bahwa laporan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menciptakan Pilkada yang bersih. 

“Kami tidak ingin masyarakat dipengaruhi oleh praktik kotor. Kami percaya bahwa warga Lubuk Linggau cukup bijak untuk memilih pemimpin berdasarkan program, bukan karena uang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: