Harmoni Kerukunan Antar Umat Beragama di Musi Rawas
Zubair Rafsanjani, Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu--
BACA JUGA:Kebijakan Pemasyarakatan: Kebijakan Perlakuan Khusus Terhadap Narapidana Resiko Tinggi di Lapas
Dari fenomena ini saya mengerti bahwa masyarakat saling memahami batas-batas mana yang boleh di kerjasamakan dan mana yang tidak boleh dikerjasamakan.
Dalam hal muamalah bertetangga mereka bekerjasama, bahu membahu saling membantu untuk meringankan beban sesama manusia. Dalam hal ibadah mereka saling menghargai sesuai dengan ajaran “Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku”.
Pelajaran yang sangat berharga dari masyarakat di dusun yang memberikan contoh pada kita semua bahwa keragaman bukanlah masalah bagi manusia.
Menjaga Harmoni kerukunan antar umat bergama dan antar etnis dengan menjunjung tinggi rasa toleransi, saling menghargai, tepo seliro, menjaga kedamaian mewujudkan masyarakat yang tentram dan nyaman.
BACA JUGA:Hikmah Segala Perkara Kembali Kepada Allah Semata
Masyarakat kampung Bali telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
Hal ini merupakan sikap-sikap positif untuk menciptakan harmoni dan menghargai keragaman kepercayaan agama.
Upaya ini tidak hanya perlu dipertahankan, tetapi juga perlu terus dikembangkan, dengan harapan dapat menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain dalam upaya memajukan keragaman sosial dan kehidupan bersama yang damai.
*) Penulis adalah Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: