3 Fakta Pemuda Lubuk Linggau Bakar Diri Dengan Pertalite, Ternyata Ini Motifnya
Polres Lubuk Linggau ungkap motif pemuda di Kota Lubuk Linggau yang bakar diri dengan Pertalite hinga meninggal dunia --
LINGGAUPOS.CO.ID – Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap motif kematian Sahdana (32) pemuda di Lubuk Linggau yang diduga bakar diri menggunakan BBM jenis Pertalite.
Diketahui aksi nekat bakar diri dilakukan korban Sahdana di rumah kakaknya di Jalan Kenanga II Permai 9 RT 003 Kelurahan Batu Urup Kecamatan Lubuk Linggau Utara II, Kota Lubuk Linggau, Kamis, 3 Oktober 2024 dini hari.
Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 03.30 WIB setelah menjalani perawatan di RSUD Siti Aisyah Lubuk Linggau akibat mengalami luka bakar 99 persen.
Berikut 3 Fakta Pemuda Lubuk Linggau Bakar Diri Dengan Pertalite.
BACA JUGA:Santri Ditemukan Tak Bernyawa di Pasar Megang Sakti Mura, Baru Dikembalikan ke Pesantren
1. Diduga Alami Gangguan Mental
Kapolres Lubuk Linggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan menjelaskan, aksi bunuh diri dilakukan korban diduga kuat karena mengalami depresi.
Dimana berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban mengalami keterbelakangan mental sejak orang tuanya meninggal dunia.
Sejak ditinggal orang tuanya, korban selama ini tinggal bersama kakak kandungnya Agus Rahma Doni alias Teguh.
“Sejak ibunya meninggal korban mengalami depresi dan sudah beberapa kali melakukan berobat jalan di rumah sakit,” terang AKP Hendrawan, Kamis, 3 Oktober 2024.
Dikatakan AKP Hendrawan, awalnya korban sempat diselamatkan saksi Teguh dengan cara menyiramkan air.
Selanjutnya setelah api yang membakar tubuh korban padam, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah Lubuk Linggau.
Namun setelah menjalani perawatan sekitar pukul 03.30 WIB korban Sahdana meninggal dunia.
BACA JUGA:Santri Ditemukan Tak Bernyawa di Pasar Megang Sakti Mura
2. Korban Tergeletak di Lantai Dapur
AKP Hendrawan menjelaskan, menurut keterangan saksi Rama Aidil Fitriansyah adik korban, pada Kamis 3 Oktober 2024 sekira pukul 00.00 WIB mendapat telepon dari Puput.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: