Apa Arti Maulid Nabi? Simak Begini Sejarah Dibaliknya

Apa Arti Maulid Nabi? Simak Begini Sejarah Dibaliknya

Peringatan tersebut merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir di kota Makkah pada tahun gajah, tepatnya tahun 570 Masehi.--Pixabay.com

BACA JUGA:Tahun Baru Islam 1446 H Beda, NU Tetapkan 8 Juli 2024, Muhammadiyah dan Pemerintah Duluan, ini Alasannya

Diketahui Maulid Nabi berasal dari dua kata bahasa Arab yakni Maulid dan Nabi, kata Maulid memiliki makna yang sama dengan kata milad yang berarti “lahir” atau “kelahiran”.

Sedangkan kata Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan pengertian tersebut, Maulid Nabi adalah kegiatan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebagaimana mengutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol'ahji, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awal tahun Gajah. Sebagai catatan, kala itu masih belum ditentukan penanggalan hijriah.

BACA JUGA:Malam 1 Suro Sebentar Lagi, Ini 5 Mitos yang Paling Mistis, Ada yang Sangat Dilarang

Adapun melansir dari situs NU, dikatakan bahwa peringatan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim bangsa Arab sejak tahun kedua hijriah.

Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.

Selain itu, pada catatan tersebut juga dijelaskan, Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.

Kemudian dari Madinah, Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Dengar Musibah Bocah Tenggelam, Bupati Hj Ratna Machmud Minta Puskesmas Muara Lakitan Mura Standby

Jika di Madinah bertempat di masjid, Khaizuran memerintahkan kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid di rumah-rumah mereka.

Khaizuran adalah sosok berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas (suami), Khalifah al-Hadi dan Khalifah al-Rasyid (putra).

Pengaruh besarnya yang dibawa oleh Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat Muslim di Arab.

Hal tersebut dilakukan agar teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Nabi Muhammad SAW bisa terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam pada umumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: