ROIS Bikin Aisyah Kembali Tersenyum, Penyandang Disabilitas di Lubuk Linggau yang Kursi Rodanya Dicuri

ROIS Bikin Aisyah Kembali Tersenyum, Penyandang Disabilitas di Lubuk Linggau yang Kursi Rodanya Dicuri

Tim ROIS kembalikan senyum Aisyah penyandang disabilitas yang kursi rodanya hilang dicuri.--

BACA JUGA:Wisata Religi Bersama Qayyimi Holiday Tour, Syuting Acara Mamah Dedeh dengan Majelis Taklim Lubuk Linggau

Tampak dalam video yang diterima redaksi LINGGAUPOS.CO.ID, Bhabinkamtibmas mengantarkan langsung kursi roda ke Jalan Ramayana Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II.

Kapolres Lubuk Linggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui Kapolsek Lubuk Linggau Selatan AKP Nyoman Sutrisno menjelaskan, sebagai bentuk perhatian polri pihaknya makanya diberikan kursi roda.

Diketahui aksi pencurian tersebut terjadi Sabtu 31 Agustus 2024 dini hari. Kursi roda milik Aisyah ini karena kelupaan memasukkan kursi roda ke dalam rumah.

Kronologisnya, kursi roda milik Aisyah pada malam hari, lupa dimasukkan ke dalam rumah. Keesokan paginya sudah hilang. “Diketahuinya pagi,” cerita kerabatnya Mila.

BACA JUGA:Tanpa Artis, Senam Sehat ROIS di Lubuk Linggau Tetap Ramai

Menurut Mila memang di daerah tempat tinggalnya cukup rawan. Bahkan beberapa hari sebelumnya, ada rumah dibobol dan pencuri mengambil sepeda motor serta HP. “Dak masuk akal, masak maling kursi roda,” tambah Mila.

Diceritakan Mila, bahwa Aisyah ini cacat sejak lahir. Ia sama sekali tidak bisa berjalan, hanya bisa ngesot saja. “Berdiri saja tidak bisa. Badannya saja yang besar,” jelas Mila, Minggu 1 September 2024.

Kemudian pada 28 Agustus 2024, Aisyah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Kota Lubuk Linggau sebuah kursi roda.

Diceritakannya, bahwa setelah menerima bantuan kursi roda, Aisyah sangat senang. Karena banyak anak-anak dan teman sebayanya yang mendorong.

BACA JUGA:Tidak Ada Kata Terlambat, Pemuda Batak Bersatu dan Tokoh Bangso Batak Dukung Pasangan ROIS

“Dio senang nian ado jalan aspal, biso kulu kulir. Jadi didorong lah samo kawan-kawannyo tu, di halo-halonyo wong tu,” jelasnya.

Apalagi di dekat rumah mereka masih ada acara 17-an, yakni ibu-ibu senam. Bahkan setiap sore menonton warga main voli.

Sejak kursi rodanya hilang, Aisyah pun merasa sedih. Karena ia tidak bisa lagi menyaksikan warga main bola voli.

“Sekarang dia tidak bisa main dengan teman-temannya. Cuma bisa ngesot di dalam rumah, kemudian duduk di teras,” tambah Mila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: