Isi Pidato Bung Tomo: Kobarkan Semangat Pertempuran 10 November 1945

Isi Pidato Bung Tomo: Kobarkan Semangat Pertempuran 10 November 1945

Isi Pidato Bung Tomo: Kobarkan Semangat Pertempuran 10 November 1945--Wikimedia Commons

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Lomba Makan Kerupuk, Selalu Ada Dalam Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini—di dalam pasukan mereka masing-masing, dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung—telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik...

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu, Saudara-saudara, dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini, maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan, setelah kuat, sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini, dengarkanlah ini tentara Inggris.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia

Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris!

Kau menghendaki bahwa kita [kami] ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kau menyuruh kita [kami] mengangkat tangan datang kepadamu. Kau menyuruh kita [kami] membawa senjata-senjata yang telah kita [kami] rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu. Tuntutan itu, walaupun kita [kami] tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita [kami] dengan kekuatan yang ada, tetapi inilah jawaban kita [kami]. Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita [kami] akan mau menyerah kepada siapapun juga.

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!

BACA JUGA:6 Pahlawan Wanita Indonesia Berperan Penting Dalam Kemerdekaan, Patut Dikenang, Begini Perjalanannya

Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak. Baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka. Itulah, kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita...

Dan untuk kita, Saudara-saudara,

Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: