36 Orang di Lahat Mengidap HIV AIDS, Warga Diminta Waspada dan Hindari Hal Berikut Ini

LAHAT, LINGGAUPOS.CO.ID- Mencengangkan, ada 36 warga LAHAT, Provinsi Sumatera Selatan mengidap HIV/AIDS. Atas hal ini warga diminta waspada dan hindari hal berikut ini.

Secara mengejutkan hasil pendataan sementara di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) terdapat 36 orang mengidap penyakit HIV/AIDS.

Hal ini diungkapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, yang menyebutkan ada 36 warga yang mengidap Human Immunodeficiency Virus and Acquaired Immunodeficiency Syndrome alis HIV/AIDS.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Aiwa Marlina membenarkan data tersebut.

BACA JUGA:Nahas, Remaja di OKI Sumatera Selatan Tewas di Tempat Usai Tabrak Truk Berhenti, Begini Kronologinya

Ia mengungkapkan tercatat ada 36 warga di Lahat yang mengidap HIV/AIDS.

Lantas, untuk mencegah sebaran HIV/AIDS ini agar tak meluas, warga diingatkan untuk tidak melakukan gonta ganti pasangan, terlebih pagi para pekerja seks komersial (PSK).

Dari hasil pemantauan, 20 lebih merupakan warga Lahat sisanya merupakan warga luar yang tak menetap. Diduga ada juga kasus yang berasal dari tempat hiburan malam di Lahat.

Bahkan yang lebih mencengangkan penyebaran HIV/AIDS tersebut juga ada dari pasangan sesama jenis yakni laki-laki dan laki-laki, di Lahat.

BACA JUGA:Profil Kapolda NTT, Anaknya Lulus Catar Akpol Dituding Gagal Psikotes, Pernah Tugas di Polda Sumatera Selatan

“Paling banyak kasus untuk lelaki seks dengan perempuan (LSP) karena suka gonta ganti pasangan, ada juga kasus berasal dari lelaki seks dengan lelaki (LSL), yang menyebar secara komunitas. Dengan usia di atas 30 tahun,” jelasnya

Lebih lanjut, kata Aiwa untuk kasus terbaru yang pihaknya temui, ada sebagai pengidap bukan warga yang menetap di Kabupaten Lahat. Namun, diketahui ketika orang tersebut jalani pemeriksaan medis di Lahat.

Jika hasil pemeriksaan medis positif terjangkit HIV/AIDS, pihaknya langsung lakukan penelusuran jejak, seperti menanyakan kronologis hingga lakukan tracking ke anggota keluarga.

Semtara, lanjutnya, untuk warga yang bukan menetap mereka kesulitan untuk melakukan tracking, apalagi ada sebagian pengidap masih tidak mau terbuka.

Sumber: