Ternyata Ini Penyebab Idul Adha 2024 di Arab Saudi dan RI Berbeda, Pakar Jelaskan 3 Alasannya

BACA JUGA:Jangan Salah! Inilah Niat Puasa Idul Adha dan Doa Berbukanya dalam Bahasa Latin serta Artinya

Kemudian, sebaliknya, apabila pada 6 Juni hilal sudah memenuhi syarat tersebut, maka keesokan harinya sudah masuk 1 Dzulhijjah.

Namun, untuk Arab Saudi mendasarkan pada penampakan hilal tanpa kriteria khusu, yang artinya yang penting terlihat.

Thomas Djamaluddin, selaku profesor bidang ilmu astronomi di Badan Riset serta Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan pada Maghrib 6 Juni posisi hilal di Arab Saudi ini sangat rendah.

Tingginya kurang dari 1 derajat. Mestinya tidak mungkin terlihat, karena posisinya terlalu dekat Matahari dan cahaya syafak (senja) masih cukup kuat," urai dia, di akun Facebook pribadinya.

BACA JUGA:Mau Idul Adha 2024, Toko di Jakabaring Palembang Dibobol Maling Puluhan Dus Dagangan Hilang

Namun, di sisi lainnya, Thomas mengatakan pada Magrib 7 Juni 2024, posisi hilal cukup tinggi dengan posisi Bulan sudah masuk 8 derajat.

Dari rukyat di Mekkah dan Jakarta, diperkirakan 1 Dzulhijjah 1445 8 Juni, wukuf 16 Juni, dan Idul Adha 17 Juni," ujarnya.

2. Beda Zona Waktu

Adib selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama menjelaskan bahwa perbedaan waktu Idul Adha 2024 ini disebabkan karena letak Arab Saudi yang lebih barat dari Indonesia.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha 2024, Kambing Milik Warga di Palembang Dicuri, Terekam CCTV

Yang mana, hasilnya kemungkinan hilal terlihat lebih dahulu di sana (Arab Saudi).

3. Kondisi Ufuk

Andi Pangeran selaku Peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN menyebut bahwa hilal yang ada di Arab Saudi bakal mudah teramati sebab kondisi dari atmosfernya yang berbeda dengan Indonesia.

Terlebih kondisi ufuk di Saudi cenderung bebas dari awan dengan kelajuan uap air yang rendah," ujarnya. (*)

Sumber: