Demo Pertanyakan Bonus Atlet di Kantor DPRD Lubuk Linggau, Ini Janji Anggota Dewan

LUBUK LINGGAU, LINGAUPOS.CO.ID – Aliansi Penggiat Olahraga Kota LUBUK LINGGAU dari 21 Cabang Olahraga (Cabor) juga menggelar demo di kantor DPRD LUBUK LINGGAU untuk mempertanyakan bonus atlet yang dijanjikan.

Aksi damai ini digelar setelah mereka melakukan demo di Kantor Wali Kota Lubuk Linggau, Senin, 10 Juni 2024. 

Koordinator lapangan (Korlap), Adio Seftiawan kepada LINGGAUPOS.CO.ID menjelaskan jawaban dari Ketua DPRD Lubuk Linggau, H Rodi Wijaya didampingi Waka I dan Waka II berjanji, pada Selasa 11 Juni 2024 akan memfasilitasi mencari jalan penyelesaian.

Dewan akan memanggil pihak Pemkot Lubuk Linggau, KONI Lubuk Linggau, Dispora Lubuk Linggau beserta Ketua Cabor untuk beraudiensi di Gedung DPRD Lubuk Linggau untuk disegerakan pencairan bonus atlet tersebut.

BACA JUGA:Atlet 13 Cabor di Lubuk Linggau Demo Kantor Wali Kota, Pertanyakan Janji Bonus, Begini Jawaban Pemerintah

Kemudian Ketua DPRD Lubuk Linggau H Rodi Wijaya juga menjamin untuk segera mencairkan dan mendesak Pemkot Lubuk Linggau bonus atlet tersebut.

Sebelumnya Pemerintah Kota Lubuk Linggau pada 2023 lalu menjanjikan bakal memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang berprestasi dalam ajang Porprov Sumatera Selatan di Kabupaten Lahat.

Namun janji bonus yang akan diberikan kepada atlet dan pelatih tersebut hingga Juni 2024 belum juga dibayarkan.

Padahal dalam ajang Porprov Sumatera Selatan ini, atlit Kota Lubuk Linggau berhasil menduduki peringkat 4 dari 17 kabupaten/kota.

BACA JUGA:UP3 PLN Lubuk Linggau Kembali Didemo, Mahasiswa Beri Waktu 3 Hari

Aksi Demo Aliansi Penggiat Olahraga Kota Lubuk Linggau ini dipimpin koordinator lapangan Hidayat, Ilham Palesta dan Adio Seftiawan dimulai dari Taman Olahraga Megang sekitar pukul 09.30 WIB.

Massa kemudian bergerak ke Kantor Wali Kota Lubuk Linggau di Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuk Linggau Barat 1 menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 secara kompoi.

Dalam orasinya massa menyampaikan, aksi yang mereka lakukan semata-mata hanya meminta hak para atlet dan pelatih yang dijanjikan Pemerintah Kota Lubuk Linggau. 

Hal ini membuat para atlet dan pelatih merasa perjuangannya tidak dihargai.  

Sumber: