Jelang Ramadan 2024, ini Harga Beras di Musi Rawas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Polisi
Jelang Ramadan 2024, ini Harga Beras di Musi Rawas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Polisi--
BACA JUGA:Begini Cara Buat Es Jeruk Spesial, Menu Minuman Pas Buka Puasa Ramadan 2024
Total beras yang akan diterima itu mencapai 42 ribu ton beras, dan sebagian sudah masuk melalui Pelabuhan Boom Baru.
Beras ini nantinya akan didistribusikan ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang ada termasuk pada saat bulan Ramadan.
Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Sumatera SelatanBabel, Rinaldy Pratama mengatakan Bulog Sumatera Selatan dan Babel sudah menerima 21 ribu ton beras impor dari Thailand.
Masih ada 21 ribu ton beras impor yang dalam perjalanan pengiriman ke Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Bandar di Lubuk Linggau Transaksi dengan Polisi, Ratusan Butir Ekstasi dan Sabu Diamankan
Total akan ada 42 ribu ton beras impor masuk Sumatera Selatan.
"Hari ini kita bongkar muat beras di Pelabuhan Boom Baru sebanyak 9.284 ton beras impor dari Thailand," kata Rinaldy, Jumat 1 Maret 2023.
Total yang sudah masuk ke Sumatera Selatan ada 21 ribu ton dan saat ini dimuat ke gudang-gudang penyimpanan milik Bulog Sumatera Selatan Babel.
Beras yang datang ini merupakan beras medium, namun kualitasnya setara beras premium.
BACA JUGA:Resep Ceker Ayam, Bikinnya Simpel, Cocok Buat Menu Puasa Ramadan 2024
Katanya, impor beras ini untuk stabilisasi harga melalui beras Stabilitas Pasokan Harga Pasar (SPHP), penugasan Operasi Pasar (OP), bantuan pangan, dan Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda).
“Impor beras ini kita lakukan karena saat ini ada kenaikan harga beras oleh beberapa faktor, mulai dari iklim, pergeseran musim tanam, serta faktor lainnya sehingga berdampak pada musim panen,” jelasnya.
Terkait stok, kata dia, saat ini stok beras yang ada di gudang sebanyak 3.200 ton, ditambah beras impor yang masuk, maka stok beras di Sumatera Selatan dan Babel aman hingga tiga bulan ke depan.
“Jadi masyarakat jangan panik, karena beras Bulog sudah banyak di pasar tradisional, ritel modern, dan GPM juga terus digencarkan,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: