Malam Nisfu Syaban Penuh Kemuliaan, Begini Kisah Bersejarah yang Terjadi Pada Malam Itu

Malam Nisfu Syaban Penuh Kemuliaan, Begini Kisah Bersejarah yang Terjadi Pada Malam Itu

Malam Nisfu Syaban Penuh Kemuliaan, Begini Kisah Bersejarah yang Terjadi Pada Malam Itu--Pixabay.com

LINGGAUPOS.CO.ID - Malam Nisfu Syaban adalah malam yang penuh kemuliaan lantas, tahukah kamu malam tersebut memiliki peristiwa bersejarah dalam Islam. 

Sebelum bulan Ramadan tiba terlebih dahulu kita akan mendapati malam Nisfu Syaban salah satu waktu yang dinanti-nantikan oleh umat islam karena memiliki banyak keistimewaan.

Lantas, tahukah kamu apa peristiwa bersejarah yang terjadi pada malam nisfu syaban yang dikenal dengan malam penuh kemuliaan ini.

Malam Nisfu Syaban sendiri berbeda setiap tahunnya dalam penanggalan Masehi. Hal ini karena perbedaan penanggalan kalender Hijriah dengan kalender Masehi yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Inilah 5 Tips Makan di Bulan Ramadan sesuai Alquran dan Hadits

Kalender Hijriah didasarkan pada perhitungan Bulan sementara kalender Masehi didasarkan pada perhitungan Matahari.

Lantas, dalam kalender Hijriah, Nisfu Syaban selalu jatuh pada tanggal 15 Syaban 1445 H, tepat pertengahan bulan Syaban. Maka, jika dikonversi ke kalender Masehi tahun ini Nisfu Syaban bertepatan dengan tanggal 25 Februari 2024.

Dengan demikian malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 14 Syaban 1445 H malam atau bertepatan dengan Sabtu, 24 Februari 2024 malam.

Sejarah Nifsu Syaban

BACA JUGA:Pemerintah Putuskan 1 Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024, Berdasarkan Hasil Pantauan 134 Hilal

Seperti mengutip dari buku Tanya Jawab Islam oleh Tim Dakwah Pesantren (2015), pada malam tanggal 15 Syaban atau Nisfu Syaban telah terjadi peristiwa penting dalam sejarah perjuangan umat islam yang tidak boleh kita lupakan sepanjang masa.

Peristiwa bersejarah itu salah satunya adalah perintah memindahkan kiblat salat dari  baitul Muqoddas yang berada di Palestina ke Ka’bah yang berada di Masjidil Haram, Makkah pada tahun kedelapan Hijriah.

Perlu diketahui,  sebelum Nabi Muhammad SAW  hijrah ke Madinah yang menjadi kiblat salat adalah Ka’bah. 

Kemudian, setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, ia memindahkan kiblat salat dari Ka’bah ke Baitul Muqoddas yang digunakan orang Yahudi sesuai dengan izin Allah untuk kiblat salat mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: