Kampanye AMIN Sempat Ricuh Hingga Warga Pingsan
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggelar kampanye akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada Sabtu, 10 Februari 2024 sempat diwarnai kericuhan. --Instagram @aniesbaswedan
LINGGAUPOS.CO.ID - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggelar kampanye akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada Sabtu, 10 Februari 2024 sempat diwarnai kericuhan.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Sabtu, 10 Februari 2024, pintu stadion sempat jebol sebab didorong para pendukung yang ingin masuk.
"Rusak, ya, tidak sedikit. Memang sempat ada pintu jebol, tapi sudah kondusif lagi sekarang. Sudah clear, sudah aman lagi. Cuma rusuh sedikit," kata relawan Timnas AMIN Rama Yumatha.
Sebagai informasi, selain rusuh, dia juga menyebut banyak warga yang pingsan sebab jumlah pengunjung yang terlalu banyak.
Namun, Timnas AMIN dan panitia acara langsung bergegas menangani warga yang pingsan tersebut.
Rama mengatakan lebih lanjut, tim medis sudah bersiaga di lokasi. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi jika ada warga sakit atau pingsan.
"Warga yang pingsan langsung ditangani. Tim medis sudah siap dan siaga, jadi kalau ada apa-apa langsung diamankan,"ungkapnya.
JIS sendiri sudah dipadati pendukung Anies-Cak Imin sejak Jumat, 9 Februari 2024 malam.
BACA JUGA:Ganjar Mahfud Menang, Beredar Exit Poll Pemilu di Luar Negeri
Para pendukung dari seluruh Indonesia terus saja berdatangan.
Lebih lanjut, Rama menjelaskan hingga saat ini masih banyak pendukung yang berusaha masuk ke dalam stadion. Padahal, situasi di dalam stadion sudah cukup padat.
"Sangat ramai, ini masyarakat masih terus berusaha masuk. Padahal, sudah kita siapkan drone dan layar agar nonton dari luar saja. Tapi mungkin semua ingin lihat langsung pak Anies," jelas Rama.
Selain itu, Rama juga memperkirakan, saat ini pendukung yang hadir di JIS berjumlah jutaan. Angka ini melebihi perkiraan yang mana sebelumya hanya berkisar satu juta pendukung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: