Viral Paguyuban Juru Parkir Surabaya Kumpul Ramai-Ramai Tolak Pembayaran Parkir Pakai QRIS
Viral Paguyuban Juru Parkir Surabaya Kumpul Ramai-Ramai Tolak Pembayaran Parkir Pakai QRIS--instagram: undercover.id
SURABAYA, LINGGAUPOS.CO.ID - Viral paguyuban Juru parkir SURABAYA kumpul beramai-ramai tolak pembayaran parkir menggunakan QRIS, berikut ulasan selengkapnya.
Paguyuban Jukir Surabaya (PJS) kumpul beramai-ramai kompak menolak pembayaran parkir non tunai yang diterapkan Pemerintah Kota Surabaya.
Seperti yang terlihat dari unggahan instagram @undercover.id, dikutip pada Selasa, 16 Januari 2024, yang menampilkan sekelompok bapak-bapak Paguyuban Jukir Surabaya.
Video itu menampilkan puluhan orang yang tergabung dalam Paguyuban Jukir Surabaya (PJS) berorasi menolak pembayaran parkir non tunai atau dengan QRIS.
BACA JUGA:China Usul Konferensi Perdamaian untuk Gaza, Desak Mengajukan Solusi Negara Israel dan Palestina
Dalam video itu salah satu orang menyampaikan penolakan yang mereka tujukan kepada Wali Kota Surabaya yakni Eri Cahyadi, mereka menyampaikan penolakannya terkait pembayaran parkir non tunai itu.
“Yang terhormat Bapak Wali Kota Surabaya kami Paguyuban Jukir Surabaya mewakili seluruh jukir Kota Surabaya, dalam hal ini menyampaikan bahwa juri parkir Kota Surabaya menolak pembayaran nontunai berada di Surabaya.” Ucap Orang tersebut.
Bahkan dengan semangat yang membara beberapa kali orang dalam video yang menguasai mic itu meneriakan kalimat yang sama.
“Juru Parkir Kota se-Surabaya menolak pembayaran nontunai di Kota Surabaya, Sekali lagi seluruh jukir di Surabaya menolak pembayaran tunai di Surabaya. Terima kasih Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya. Merdeka!” Ujarnya dengan semangat.
BACA JUGA:Mau Turunkan Kolesterol dan Darah Tinggi, Yuk Dicoba Resep Jus Semangka Ini
Sementara, dalam video juga terlihat para Jukir yang lainnya berteriak dengan tanggal mengepal ke atas menanggapi orasi yang diucapkan salah satu rekan mereka.
“Sepakat” Teriak mereka beramai-ramai menyahuti perkataan yang disampaikan oleh pria yang ada di tengah-tengah mereka itu.
Orasi itu akhirnya mereka tutup dengan kalimat permohonan kepada Wali Kota Surabaya agar mendengar aspirasi mereka.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tetap menerapkan kebijakan soal pembayaran parkir non tunai (QRIS), meskipun kebijakan tersebut ditolak oleh sejumlah paguyuban jukir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: